1 tahun disway

Ribuan Pencari Kerja Serbu Job Fair 2025 di GOR Ken Arok, 80 Perusahaan Sediakan 2.000 Lowongan

Ribuan Pencari Kerja Serbu Job Fair 2025 di GOR Ken Arok, 80 Perusahaan Sediakan 2.000 Lowongan

--

KEDUNGKANDANG, DISWAYMALANG.ID--Ribuan pencari kerja menghadiri Job Fair 2025  di GOR Ken Arok, Kota Malang, Rabu (29/10). Terdapat 2.000 lowongan kerja yang disediakan 80 perusahaan pada job fair tersebut. Para pencari kerja tampak antusias mengikuti proses lamaran langsung dan sesi konsultasi karier.

“Job fair ini kita fokuskan bagi pengangguran terdidik. Kota Malang adalah kota pendidikan, jadi jumlah lulusannya sangat banyak. Kita ingin menjembatani antara dunia pendidikan dan dunia kerja agar pengangguran terdidik bisa ditekan,” ujar Wali Kota Malang Wahyu Hidayat saat membuka acara.

Data Disnaker-PMPTSP Kota Malang menunjukkan, meski tingkat pengangguran terbuka Kota Malang menurun dari 6,1 persen menjadi 5,8 persen, pengangguran terdidik masih bertahan di kisaran 7,3 persen. Kondisi ini menjadi perhatian serius Pemkot Malang agar sejalan dengan visi kota pendidikan yang produktif dan berdaya saing.

Wali Kota Wahyu menjelaskan, pihaknya terus mendorong dua pendekatan utama: memperluas lapangan kerja konvensional melalui rekrutmen perusahaan, dan memperkuat ekonomi digital agar masyarakat memiliki alternatif pendapatan baru.

“Sekarang banyak lulusan tinggi yang memilih jalur nonformal seperti content creator, freelancer, dan pelaku digital. Kita harus akomodasi itu. Karena mereka tetap produktif, hanya belum tercatat di sistem formal,” katanya.

Melalui program Ngalam Idrek (Ngalam Industri Kreatif dan Ekonomi Digital), pemerintah berupaya memperluas kesempatan kerja berbasis ekonomi kreatif dan digitalisasi UMKM. Wahyu menyebut, program ini juga bagian dari target strategis agar angka pengangguran turun di bawah 6 persen pada akhir 2025.

Selain itu, Pemkot Malang juga memperkuat sistem pelatihan dan sertifikasi tenaga kerja agar lulusan lokal memiliki kompetensi sesuai kebutuhan industri.

“Kita ingin SDM Malang tidak hanya banyak, tapi juga siap kerja. Jadi kita siapkan dari hulu ke hilir: pelatihan, pendampingan, hingga penyaluran kerja,” tegas Wahyu.

Ketua DPRD Kota Malang Amithya Ratnanggani Sirraduhita, yang turut hadir, menyatakan dukungan penuh terhadap langkah Wali Kota dalam memperkuat sistem pemetaan tenaga kerja melalui program digital PDKT Sam Reborn, agar kebijakan ketenagakerjaan lebih tepat sasaran.

“Dengan data yang akurat, kita bisa tahu di mana tenaga kerja berlebih dan sektor mana yang kekurangan. Ini penting untuk efektivitas program,” ujarnya.

Wahyu menegaskan, pengentasan pengangguran tidak bisa dilakukan oleh pemerintah semata. Namun membutuhkan kolaborasi lintas sektor antara dunia pendidikan, dunia industri, dan masyarakat.

“Kita ingin Kota Malang dikenal bukan hanya sebagai kota pendidikan, tapi juga kota yang produktif dan mandiri. Job fair ini hanya salah satu langkah, tapi semangatnya adalah menciptakan ekosistem kerja yang berkelanjutan,” tutupnya optimistis.

Sumber: