Wali Kota Malang Tegaskan Posyandu Jadi Garda Terdepan Pelayanan Publik Terpadu
Wali Kota Malang (tengah) Menjadi Narasumber Dalam Talkshow Pengawasan Posyandu--
SUKUN, DISWAYMALANG.ID - Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menegaskan komitmennya untuk memperkuat peran Posyandu sebagai garda terdepan pelayanan dasar masyarakat. Hal itu disampaikan dalam kegiatan pembinaan kader Posyandu di Kecamatan Sukun, Minggu (19/10), yang juga menjadi bagian dari program Dasa Bhakti Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang.
Menurut Wahyu, keberadaan Posyandu saat ini tidak hanya sebatas tempat pelayanan kesehatan ibu dan anak, tetapi sudah berkembang menjadi simpul sosial yang berperan penting dalam menjaga kesejahteraan warga di tingkat kelurahan hingga RT/RW.
Wali Kota menyebut, kegiatan kader Posyandu ini patut diapresiasi. Para kader itu ia nilai bekerja dengan semangat dan ketulusan di tengah masyarakat.
"Karena itu, pemerintah akan memberikan perhatian dan penghargaan lebih atas dedikasi para kader,” ujar Wali Kota.
Ia menegaskan, penguatan Posyandu menjadi bagian dari strategi Pemkot Malang dalam mempercepat pembangunan sumber daya manusia yang sehat dan berdaya saing. Wahyu juga menekankan bahwa kualitas layanan publik di tingkat dasar harus terus dijaga agar mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
“Negara ini akan kuat kalau masyarakatnya sehat. Posyandu adalah ujung tombak pelayanan publik yang harus terus kita bina agar bisa memberikan pelayanan yang berkelanjutan,” tegasnya.
BACA JUGA:CFD Diganti Nama Jadi HBKB, Fokus Misi Sediakan Ruang dengan Udara Segar dan Edukasi Soal Lingkungan
Sementara itu, Camat Sukun Dian Kuntari, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi Permendagri Nomor 13 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). Regulasi tersebut memperluas peran Posyandu yang kini tidak hanya berfokus pada kesehatan ibu dan anak, tetapi juga mencakup pendidikan, ketahanan pangan, pemberdayaan ekonomi, hingga lingkungan hidup.
Menurut ia, dengan aturan baru ini, Posyandu tidak lagi hanya dikenal dengan penimbangan balita atau pemeriksaan ibu hamil. "Ke depan, perannya jauh lebih strategis karena juga akan menyentuh bidang sosial, ekonomi, hingga pemberdayaan masyarakat,” terang Dian.
Ia menambahkan, pemerintah melalui kecamatan dan kelurahan akan melakukan pembinaan berkelanjutan agar para kader dapat menyesuaikan diri dengan tanggung jawab baru. Edukasi dan pelatihan akan difokuskan pada penguatan kapasitas kader agar dapat berkontribusi optimal dalam pembangunan berbasis masyarakat.
Dalam kesempatan yang sama, Dian juga menyoroti pentingnya pengembangan potensi lokal sebagai bagian dari penguatan ketahanan pangan dan identitas wilayah. Ia menyebut, Kecamatan Sukun mulai mengembangkan produk olahan berbasis pohon sukun. seperti roll cake sukun dan batik sukun.
“Sukun ini punya banyak manfaat, baik buah maupun daunnya. Selain menjadi bahan pangan alternatif, sukun bisa menjadi identitas dan kebanggaan masyarakat Sukun,” ungkap Dian.
Menurutnya, pengembangan produk lokal berbasis tanaman sukun tak hanya memiliki nilai ekonomi, tetapi juga menjadi bagian dari strategi pemberdayaan masyarakat dan ekonomi kreatif berbasis lingkungan.
“Kami ingin masyarakat lebih mengenal potensi di sekitarnya. Ini bukan hanya soal ekonomi, tapi juga tentang membangun ketahanan sosial dari akar rumput,” tambahnya.
Sumber:
