Top Brand Makanan Asia 2025, 3 Brand Lokal Indonesia Berhasil Tembus Daftar
--Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI
MALANG, DISWAYMALANG.ID-- Laporan terbaru Kantar Brand Footprint Asia 2025 kembali menegaskan dominasi India dalam industri makanan Asia. Sekaligus, menghadirkan kejutan menggembirakan dari Indonesia.
Data ini menyajikan peringkat 10 besar brand makanan paling dipilih konsumen Asia. Diukur berdasarkan Consumer Reach Points (CRP) metrik yang menggabungkan jumlah populasi rumah tangga, konsumen yang membeli, serta frekuensi interaksi konsumen dengan brand tertentu.
Dominasi India di Puncak
Posisi teratas tahun ini dikuasai oleh Parle, brand legendaris asal India yang dikenal dengan produk biskuit dan kembang gulanya.
Dengan torehan 8,6 miliar CRP, Parle menjadi brand makanan yang paling banyak dipilih oleh konsumen di seluruh Asia.
Pencapaian ini menunjukkan bagaimana kekuatan distribusi masif dan loyalitas konsumen masih menjadi faktor kunci di pasar makanan.
Di posisi kedua, masih dari India, ada Britannia dengan CRP 8,23 miliar. Meskipun selisihnya cukup tipis dengan Parle, Britannia tetap menjadi rival utama dengan portofolio produk biskuit dan snack yang merata di pasar Asia Selatan.
Nestlé dan Pemain Global
Posisi ketiga ditempati oleh Maggi, brand mi instan dan bumbu masakan yang berada di bawah naungan Nestlé.
Dengan CRP 2,37 miliar, Maggi menunjukkan kekuatannya sebagai brand global yang mampu menyesuaikan diri dengan preferensi rasa di berbagai negara Asia.
Knorr milik Unilever menempati posisi kelima dengan CRP 1,58 miliar, menandakan tingginya kebutuhan konsumen Asia akan produk bumbu praktis.
Sedangkan Lay’s, brand keripik kentang asal Amerika Serikat, berhasil duduk di posisi keenam dengan CRP 1,55 miliar, mencerminkan daya tarik makanan ringan modern di tengah pasar yang masih didominasi staple foods.
Kebangkitan Brand Lokal Indonesia
Di tengah dominasi India dan brand global, Indonesia berhasil menorehkan prestasi membanggakan. Tiga brand lokal masuk dalam daftar 10 besar:
- Indomie (posisi ke-4, CRP 2,28 miliar): Brand mi instan ini tidak hanya populer di Indonesia, tetapi juga menjadi ikon kuliner global. Dengan cita rasa khas dan strategi ekspor yang agresif, Indomie terus menempati posisi unggulan di pasar Asia.
- Mie Sedaap (posisi ke-7, CRP 1,51 miliar): Sebagai kompetitor utama Indomie, Mie Sedaap memperlihatkan pertumbuhan konsisten berkat inovasi rasa dan harga kompetitif.
- Roma (posisi ke-9, CRP 1,23 miliar): Brand biskuit ini membuktikan bahwa produk lokal bisa bersaing dengan raksasa India. Popularitasnya didukung oleh reputasi sebagai biskuit legendaris Indonesia yang melekat di ingatan konsumen lintas generasi.
Implikasi bagi Industri FMCG
Masuknya tiga brand Indonesia dalam daftar ini menunjukkan kekuatan daya saing lokal di level regional.
Indomie, Mie Sedaap, dan Roma bukan hanya sekadar brand makanan, tetapi juga bagian dari identitas konsumen Indonesia yang kini merambah pasar Asia.
Tren ini sekaligus menggarisbawahi bahwa kombinasi inovasi rasa, strategi distribusi, dan loyalitas konsumen adalah kunci sukses untuk bertahan dalam lanskap FMCG yang kompetitif.
Sumber: kantar brand footprint asia 2025
