BMKG Imbau Masyarakat Waspadai Potensi Gempa di Wilayah Rawan Termasuk Malang Raya
Ilustrasi rumah geser akibat gempa bumi--iStockphoto
MALANG, DISWAYMALANG.ID-- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gempa bumi, khususnya bagi mereka yang tinggal di wilayah rawan seperti Malang Raya.
Imbauan ini disampaikan menyusul aktivitas seismik yang terdeteksi di beberapa wilayah di Indonesia, antara lain Banten dan Gorontalo.
Sebagai bentuk edukasi kepada publik, BMKG meluncurkan panduan “Save Aja Dulu!”, sebuah kampanye kesadaran dini yang menekankan pentingnya evakuasi mandiri dari rumah sebagai bagian dari kesiapsiagaan bencana.
Kampanye ini dirancang agar masyarakat dapat memahami langkah-langkah konkret yang dapat dilakukan untuk meminimalkan risiko korban dan kerusakan akibat gempa bumi maupun tsunami.
BMKG menegaskan bahwa setiap bencana memiliki dampak yang berbeda-beda, namun sebagian besar risiko tersebut dapat diminimalkan apabila masyarakat mengambil aksi sejak dini.
Panduan Evakuasi Mandiri dari Rumah
Dalam upaya meningkatkan mitigasi bencana, BMKG menyampaikan sejumlah langkah yang dapat dilakukan masyarakat sebelum terjadi gempa bumi dan tsunami, yang terdiri dari tiga kategori utama:
1. Kesiapan Umum
- Memahami karakteristik dan risiko gempa bumi serta tsunami.
- Memastikan struktur bangunan tahan terhadap guncangan gempa.
- Melakukan evaluasi dan renovasi bangunan jika diperlukan.
- Mengetahui sejarah kegempaan dan potensi bencana di wilayah tempat tinggal.
2. Mitigasi di Dalam Rumah
- Mengenali denah rumah serta jalur dan titik evakuasi.
- Menata perabot agar tidak mudah roboh saat terjadi guncangan.
- Menyimpan barang berat di tempat yang rendah.
- Menghindari penyimpanan bahan mudah terbakar di tempat terbuka
- Mematikan listrik, air, dan gas jika sedang tidak digunakan.
3. Tanggap Tsunami
- Memperhatikan sistem peringatan dini tsunami dari BMKG.
- Mengikuti instruksi evakuasi resmi yang telah ditetapkan.
- Segera menuju tempat aman atau dataran tinggi jika berada di wilayah pesisir.
Penguatan Teknologi Peringatan Dini
Sebagai bagian dari inovasi kelembagaan, BMKG juga telah memperkuat sistem peringatan dini melalui pengembangan teknologi berbasis sistem, seperti:
- CEWS (Climate Early Warning System): Mendeteksi potensi risiko iklim ekstrem.
- MEWS (Meteorology Early Warning System): Memperkirakan cuaca jangka pendek hingga tingkat desa.
- EEWS (Earthquake Early Warning System): Mendeteksi gelombang primer sebelum getaran gempa terasa.
- InaTEWS (Indonesia Tsunami Early Warning System): Mengumpulkan data dari buoy dan sensor laut untuk deteksi tsunami.
Pernyataan Kepala BMKG
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyampaikan bahwa bencana memang cenderung makin sering terjadi.
Namun demikian, masyarakat diimbau untuk tidak terjebak dalam rasa takut, melainkan tetap mengembangkan kesiapsiagaan.
“Bencana memang makin sering terjadi. Namun, jika kita melihat keseluruhan waktu kehidupan, peristiwa tersebut hanya terjadi pada nol-koma-sekian persen saja. Sementara di 99 Persen sisa waktu yang ada, kita justru menerima karunia alam yang luar biasa. Maka, kesempatan untuk membangun tetap terbuka luas,” ujar Dwikorita.
BACA JUGA:Prakiraan Cuaca Malang Raya Per 24 Juli, Prediksi Mendung, Kabut Tebal, dan Potensi Hujan Ringan
Wilayah Rawan: Fokus pada Malang Raya
Sumber: siaran pers bmkg
