Resmi! Kampus Merdeka Tamat, Gantinya Diktisaintek Berdampak
Peluncuran program Diktisaintek di Jakarta, Jumat (2/5)--disway news network
JAKARTA, DISWAYMALANG.ID -- Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiiktisaintek) resmi meluncurkan program Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Diktisaintek) Berdampak sebagai kelanjutan dari program Kampus Merdeka. Peluncuran dilakukan bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional pada Jumat (2/5) dan dipimpin langsung oleh Menteri Diktisaintek Brian Yuliarto
"Diktisaintek Bedampak adalah kelanjutan dari Kampus Merdeka," kata Brian Yuliarto, saat acara peluncuran.
ia lantas menjelaskan alasan mengganti program Kampus Merdeka yang muncul pada era Menteri Nabiel Makarim itu. Menurut Mendiktisaintek, program Kampus Merdeka harus dibarengi dengan output yang bisa memberikan dampak kepada masyarakat, industri, hingga pemerintahan daerah di wilayahnya.
Dengan mengubah menjadi Diktisaintek Berdampak, lanjut dia, penekanannya adalah melanjutkan seluruh aktivitas, seluruh kegiatan akademik, riset, dan inovasi bisa membantu kemajuan, bisa memberikan dampak bagi masyarakat, industri, dan pemerintahan tempat kampus itu berada.
"Dengan begitu lulusan perguruan tinggi di Indonesia lebih relevan dengan industri yang sedang berjalan," kata Brian.
BACA JUGA:Pimpin Upacara Hardiknas, Mendiktisaintek Sebut Transformasi Menuju Pendidikan Berdampak
Tiga Pilar
Lebih lanjut, Brian menjelaskan terdapat tiga pilar Diktisaintek Berdampak. Pilar pertama yakni SDM yang unggul melalui perluasan akses pendidikan Salah satunya pemberian beasiswa KIP-Kuliah.yang pelaksanaanya kerjasama dengan para pemimpin daerah.
Berikutnya, terkait upaya mencetak SDM Unggul ini, saat ini Kemendiktisaintek menurut Brian sedang bekerja keras mewujudkan Sekolah Garuda dan Beasiswa Garuda, serta program untuk mahasiswa lebih berdampak.
"Bukan hanya akses tentu, tetapi juga kita ingin adanya penguatan karakter dari mahasiswa, bagaimana kepemimpinannya, kreativitas, sains, wira usaha, hingga kolaborasi internasional," paparnya.
Dia menegaskan bahwa mahasiswa bukan sekadar menyiapkan diri menjadi lulusan, tetapi sesungguhnya mahasiswa semua adalah pemimpin masa depan Indonesia Emas," lanjutnya.
Untuk pilar kedua, saat ini Kemendiktisaintek sedang mendorong perguruan tinggi menjadi simpul pertumbuhan ekonomi daerah sekitar kampus melalui program mentorship. Mentorship ini menurut Mendiktisaintek dilakukan di perguruan tinggi dengan berkolaborasi antara perguruan tinggi yang sudah maju dengan perguruan tinggi yang masih berkembang dan yang belum berkembang.
"Kita dorong sehingga batas-batas sekat-sekat administrasi kampus itu tidak perlu lagi ada. Semua dosen bisa bekerja di tempat kampus manapun. Peralatan-peralatan yang ada di setiap kampus bisa digunakan oleh semua entitas perguruan tinggi, sehingga keberadaan setiap fasilitas menjadi optimal," jelasnya.
Kemendiktisaintek menurut Brian juga tengah menyusun joint degree atau double degree antarsesama kampus, pertukaran dosen, dan riset kolaboratif lintas wilayah. "Pilar ketiga adalah riset dan akselerator kebijakan, kita berharap munculnya konsorsium riset tematik, kemudian pusat unggulan berbasis bidang prioritas, platform hilirisasi dan inkubasi startup, dan sehingga memunculkan penguatan ekosistem komunikasi dan diplomasi sains," tambah Brian.
Menteri yang sebelum ini menjabat Wakil Rektor ITB INI menekankan peran besar industri dalam upaya pemajuan pendidikan tinggi."Kita ingin berdiri di belakang bersama industri, menjadi back-up, menjadi tempat munculnya kajian-kajian terhadap berbagai permasalahan industri," terangnya.
Sumber: disway news network
