Pencarian Ipda Angga yang Hilang di Bencana Padang Panjang Disetop, Tangis dan Tabur Bunga Mengharu-biru
Timbunan material di lokasi hilangnya Ipda Angga Mufajar, anggota Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau. Korban bersama seorang rekannya diterjang banjir bandang saat pergi menunaikan tugas memeriksa saksi di Lapas Padang, Rabu (26/11--disway.id
PEKANBARU, DISWAYMALANG.ID–Isak tangis pecah di atas Jembatan Batang Anai, mengiringi penutupan resmi operasi pencarian Ipda Angga Mufajar, anggota Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau. Setelah 15 hari pencarian tanpa hasil, harapan untuk menemukan Ipda Angga, korban hilang dalam bencana alam banjir dan longsor di Padang Panjang, Sumatera Barat, kini harus pupus.
Penghormatan terakhir berupa tabur bunga menjadi momen perpisahan yang menyesakkan dada rekan-rekan dan keluarga. Keputusan berat untuk menghentikan operasi pencarian diambil oleh Tim SAR gabungan bukan tanpa alasan. Medan yang semakin ganas dan mematikan menjadi pertimbangan utama. Timbunan material longsor dan banjir telah menumpuk hingga ketinggian beberapa meter, menciptakan lingkungan yang sangat berbahaya dan mengancam keselamatan personel SAR yang bertugas.
Rekan Ipda Angga bersiap meninggalkan lokasi usai pencarian selama 15 hari. --disway.id
Ketua Tim Pencarian Kompol Asdisyah Mursyid menegaskan, seluruh upaya telah dikerahkan secara maksimal. "Kami menyisir area dari titik longsor di jembatan kembar hingga menyusuri Sungai Batang Anai sepanjang kurang lebih 60 kilometer," ujar Kompol Asdisyah Selasa (16/12/2025).
Ia memaparkan, beragam metode telah dicoba, namun kondisi arus sungai yang tidak stabil dan tumpukan puing menjadi tantangan terberat yang tak tertaklukkan. Meskipun upaya maksimal telah dilakukan, tantangan di lapangan memaksa tim untuk mundur.
"Atas pertimbangan keselamatan personel, pencarian akhirnya dihentikan," tambah Kompol Asdisyah.
Momen paling mengharukan terjadi menjelang kepergian tim dari lokasi. Empat rekan satu letting Ipda Angga, yang dikenal dari Tim Ojoloyo Satuan Reserse Narkoba Polres Kampar, berdiri di atas jembatan. Mereka menaburkan bunga ke derasnya aliran Sungai Batang Anai, sebuah salam perpisahan yang didampingi isak tangis yang tertahan.
"Selamat jalan, kawan. Kami doakan engkau tenang di sana," ujar salah seorang rekan korban memecah keheningan yang mencekam.
Ipda Angga Mufajar tercatat menjadi korban bersama Brigpol Tri Irwansyah (32), sesama anggota Ditreskrimum Polda Riau. Brigpol Tri, yang juga sedang menjalankan tugas negara, telah lebih dulu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Sementara itu, Ipda Angga hingga kini masih berstatus hilang.
Kepala Bidang Humas Polda Riau Kombes Pol Anom menyampaikan duka cita mendalam institusi. Ia mengonfirmasi bahwa kedua anggota tersebut mengalami musibah saat menjalankan tugas penting. :Mereka berangkat ke Padang pada Rabu (26/11/2025) untuk kepentingan penyelidikan dan pemeriksaan saksi di Lapas Padang," kata Anom.
Di tengah keputusan penghentian pencarian, keluarga tetap berharap secercah harapan. Poppy Rahmadini, kakak kandung Ipda Angga, meminta operasi pencarian dapat diperpanjang hingga satu bulan pascabencana.
"Adik kami gugur dalam menjalankan tugas negara. Walau ada imbauan BMKG untuk tidak bepergian, ia tetap berangkat," ungkap Poppy, memohon simpati dan bantuan masyarakat sekitar.
Polda Riau menegaskan bahwa dedikasi dan pengabdian Ipda Angga Mufajar serta Brigpol Tri Irwansyah akan dikenang sebagai pengorbanan tertinggi dalam menjalankan tugas negara.
Sumber: disway.id
