Operasi Bus Trans Jatim di Malang Mengundang Pertanyaan: Kok Tidak Singgah Terminal Arjosari?
--
BLIMBING, DISWAYMALANG.ID – Program angkutan massal Trans Jatim yang mulai diperluas ke wilayah Malang Raya menuai banyak harapan. Terutama dari para pekerja antar kota yang setiap hari bergantung pada moda transportasi umum.
Salah satunya adalah Sheva Salsabillah (27), pekerja swasta yang setiap hari pulang-pergi (PP) Malang–Surabaya menggunakan bus dari Terminal Arjosari.
Namun hingga kini, Terminal Arjosari belum ditetapkan sebagai titik singgah atau keberangkatan Trans Jatim. Yang ditetapkan sebagai titik singgah di Malang adalah tiga terminal lain yang sudah masuk dalam rencana awal. Yakni, Terminal Hamid Rusdi, Terminal Landungsari, dan Terminal Batu.
“Saya kaget juga kenapa Arjosari nggak masuk rute Trans Jatim. Padahal ini salah satu terminal paling sibuk, paling sering dipakai untuk kerja. Saya sendiri tiap hari PP dari sini ke Surabaya. Kalau ada Trans Jatim, jelas lebih aman dan nyaman,” ujar Sheva saat ditemui usai turun dari bus pagi, Rabu (2/7).
Sheva menilai, kehadiran Trans Jatim di Arjosari bisa menjawab keluhan klasik para pekerja seperti dirinya, mulai dari ketidakpastian jadwal hingga keamanan selama perjalanan.
BACA JUGA:Judi Online Tetap Menjamur, Data PPTAK Masih Ada 11 Juta Pemain Aktif
“Pernah saya harus berdiri hampir satu jam karena bus penuh. Terus kadang supirnya ngebut atau ngetem lama. Kalau Trans Jatim masuk, pasti lebih teratur dan bikin kita kerja lebih tenang,” katanya.
Arjosari Belum Dihubungi
Sejauh ini, pengelola Terminal Arjosari juga menyatakan belum menerima arahan resmi dari Pemprov Jatim terkait pelibatan terminal tersebut dalam program Trans Jatim. Padahal, menurut Kepala Terminal Arjosari Mega Perwira Donowati (2/7), pihaknya sudah mengusulkan Arjosari sebagai titik strategis dalam rapat koordinasi di Bakorwil III Malang.
BACA JUGA:Kota Malang dan Batu Masih Aman untuk Target Klasemen IX, Kabupaten Malang Harus Berjuang
“Animo masyarakat sangat tinggi, apalagi dari kalangan mahasiswa dan pekerja. Arjosari ini punya kapasitas besar dan jalurnya menghubungkan banyak kota,” ujarnya.
"Meski belum masuk tahap pertama, Terminal Arjosari tetap berpeluang menjadi bagian dari ekspansi rute Trans Jatim di masa mendatang. Saat ini, rute awal yang disiapkan meliputi Terminal Hamid Rusdi – Terminal Landungsari – Terminal Kota Batu, dengan pola scrapping (penggantian armada angkutan lama dengan bus baru), lanjutnya lagi.
Program ini telah masuk dalam RPJPD Jatim dan mendapat alokasi dana khusus dari 10% pajak kendaraan bermotor (PKB) serta opsen PKB.
“Kalau bisa segera masuk Arjosari, itu luar biasa membantu. Bukan cuma saya, banyak teman saya dari Lawang, Singosari, bahkan dari Kepanjen yang kerja di Surabaya pasti senang banget,” tutup Sheva dengan penuh harap. (*)
Sumber:
