Arak-Arakan 80 Topeng Malangan Menuju Makam Mbah Reni di Festival Budaya Polowijen #8
Ki Demang ajak penari Topeng Malangan berziarah ke makam leluhur-Agung Budi Prasetyo-
BLIMBING, DISWAYMALANG.ID – Salah satu momen istimewa dalam Festival Budaya Polowijen #8 adalah arak-arakan Topeng Malangan menuju makam Mbah Reni (Mpu Topeng Malangan), yang digelar Sabtu (26/4) di Kampung Budaya Polowijen. Tradisi ini tidak hanya menjadi bagian unik dari perayaan, tetapi juga sarana edukasi rasa syukur kepada Tuhan atas kekayaan budaya Kota Malang.
Arak-arakan yang dimulai setelah pemberian hadiah lomba tari kategori B ini diikuti oleh sekitar 80 peserta dari berbagai sanggar tari. Para peserta berjalan dari panggung utama menuju makam Mbah Reni sejauh 100 meter dengan penuh khidmat.
Menurut Ki Demang, penanggung jawab acara, keunikan ini membedakan Festival Budaya Polowijen dari perayaan Hari Tari Internasional lainnya.
“Arak-arakan ini adalah bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas budaya Kota Malang. Ini juga menjadi sarana tolak balak agar budaya kita selalu mendapatkan kebaikan,” ujar Ki Demang.
Tidak hanya ritual syukur, arak-arakan ini juga mengandung makna doa memohon perlindungan dan kelestarian budaya daerah. Selain itu juga sebagai penghormatan kepada Mpu Topeng karena sudah menciptakan dan melestarikan budaya Tari t\Topeng Malangan.
“Ini juga sebagai penghormatan kepada Mbah Reni (Mpu Topeng) karena beliau membuat Topeng Malangan serta melestarikan budaya Topeng Malangan,” terangnya


Arak-arakan Topeng Malangan ke makam leluhur Topeng Malangan-Agung Budi Prasetyo-
Ki Demang menambahkan bahwa edukasi budaya kepada generasi muda menjadi tujuan utama dalam acara ini, seiring dengan upaya mempererat hubungan spiritual dengan budaya lokal.
"Budaya Kota Malang adalah pemberian terbaik dari Tuhan. Dengan kegiatan seperti ini, kita menanamkan nilai-nilai luhur kepada anak-anak muda,” tutupnya. (*)
Sumber:
