GERD Tidak Dapat Disembuhkan? Profesor Ini Malah Paparkan 9 Tips Penyembuhanya

JAKARTA, DISWAYMALANG.ID - Banyak yang beranggapan bahwa penyakit Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) atau penyakit asam lambung tidak dapat disembuhkan. Disebut, penderitanya harus bergantung kepada obat seumur hidup.

Benarkah demikian?

Menjawab anggapan ini, Prof. Ari Fahrial Syam, seorang guru besar Ilmu Penyakit Dalam dalam memberikan penjelasan komprehensif mengenai GERD. Mulai dari penyebab, pengobatan, hingga kemungkinan untuk sembuh total.

GERD merupakan kondisi di mana asam lambung beserta isinya naik kembali ke kerongkongan (esofagus). Hal ini terjadi akibat melemahnya katup atau sfingter esofagus bagian bawah, yang seharusnya berfungsi sebagai pintu satu arah dari kerongkongan ke lambung.

Gejala umum yang dirasakan penderita GERD antara lain rasa panas di dada (heartburn), mulut terasa asam atau pahit, kesulitan menelan, sensasi mengganjal di tenggorokan, mual, hingga batuk kronis. 

Jika tidak ditangani dengan baik, GERD dapat menimbulkan komplikasi serius seperti peradangan pada kerongkongan (esofagitis), penyempitan kerongkongan, hingga meningkatkan risiko kanker esofagus.

BACA JUGA:Sudah Tes Kesehatan, Megatron Siap Guncang Turkiye dengan Spike Menghujamnya

Mitos vs Fakta: Bisakah GERD Sembuh Total?

Banyak informasi yang beredar menyebutkan GERD adalah penyakit kronis yang tidak bisa disembuhkan. Namun, para ahli medis menegaskan bahwa dengan penanganan yang tepat dan komitmen dari pasien, GERD sangat mungkin untuk dikendalikan dan bahkan disembuhkan secara total.

Profesor Ari Fahrial Syam menegaskan bahwa GERD bisa disembuhkan total. Menurutnya, GERD berbeda dengan penyakit kronis seperti hipertensi atau diabetes yang hanya bisa dikontrol.

"Iya, pertama pernyataan saya makanya kenapa tadi saya bilang setelah ngeliat Youtube saya, pasien-pasien itu menjadi semangat, saya bilang GERD bisa sembuh. Karena tadi nih, bagaimana sembuhnya? Tekanan di lambung kita kurangin, krebsnya kita rapetin," ujar Prof Ari saat konferensi pers, dikutip Selasa 19 Agustus 2025.

"Nah, bagaimana krebsnya di rapetin? Tadi jaga makan. Coklat keju, lemak ga boleh. Kemudian ya diobati dulu, biasanya kita obati 2 bulan sebelum minum obatnya. Ya kalau kita saat gemuk, ya dikontrol berat badan," tambahnya.

BACA JUGA:9 Fakta Yang Perlu Diketahui tentang Bihun, Mengapa Disebut Makanan yang Menyehatkan Tubuh

9 Langkah Menuju Kesembuhan GERD

Para dokter spesialis penyakit dalam menjelaskan bahwa penanganan GERD melibatkan beberapa pendekatan utama, yaitu:

1. Perubahan gaya hidup dan pola makan. Ini adalah fondasi utama dalam pengobatan GERD. Beberapa perubahan yang sangat dianjurkan antara lain:
2. Menghindari makanan dan minuman pemicu naiknya asam lambung. Seperti makanan pedas, berlemak, asam, cokelat, kopi, dan minuman bersoda.
3. Makan dalam porsi kecil namun sering.
4. Tidak langsung berbaring setelah makan, berikan jeda minimal 2-3 jam.
5. Menurunkan berat badan bagi yang memiliki berat badan berlebih.
6. Berhenti merokok dan menghindari konsumsi alkohol.
7. Meninggikan posisi kepala saat tidur.
8. Penggunaan Obat-obatan: Dokter akan meresepkan obat untuk mengontrol produksi asam lambung dan meredakan gejala. Jenis obat yang umum digunakan antara lain: Antasida, berfungsi menetralkan asam lambung dan memberikan peredaan cepat untuk gejala ringan;. H2-receptor blockers,  untuk mengurangi produksi asam lambung; Proton pump inhibitors (PPI), Ini obat yang lebih kuat untuk menekan produksi asam lambung dan memberikan waktu bagi kerongkongan untuk pulih. Penggunaan obat-obatan ini harus sesuai dengan resep dan pengawasan dokter. Biasanya, pengobatan rutin diperlukan selama beberapa minggu hingga bulan untuk mencapai hasil yang optimal.
9. Tindakan Medis Lanjutan. Pada kasus GERD yang parah dan tidak merespon terhadap perubahan gaya hidup serta obat-obatan, dokter mungkin akan merekomendasikan prosedur medis seperti operasi fundoplication untuk memperkuat katup esofagus.

Sumber: disway news network