1 tahun disway

19 Mei Hari Penyakit Radang Usus, Berikut 9 Info Penting tentang Penyakit dengan 10 Juta Lebih Penderita Ini!

19 Mei Hari Penyakit Radang Usus, Berikut 9 Info Penting tentang Penyakit dengan 10 Juta Lebih Penderita Ini!

Penyakit IBD - World IBD Day 2025-Skin and Blister Agency-

MALANG, DISWAYMALANG.ID -- Tanggal 19 Mei diperingati sebagai World IBD Day, momen internasional untuk meningkatkan kesadaran terhadap Inflammatory Bowel Disease (IBD) atau penyakit radang usus atau 

Di balik nama medis yang terdengar rumit ini, ada lebih dari 10 juta orang di dunia yang hidup dengan penyakit ini.

IBD bukan sekadar gangguan pencernaan biasa. Ini adalah penyakit yang menyerang saluran cerna dan menyebabkan peradangan kronis.

Yuk kita bahas!

1. Apa Itu IBD?

IBD adalah singkatan dari Inflammatory Bowel Disease, sekelompok penyakit autoimun kronis yang menyerang saluran pencernaan. IBD berbeda dari IBS (Irritable Bowel Syndrome) yang lebih bersifat fungsional tanpa peradangan. Pada IBD, tubuh menyerang jaringan sehat di usus, menyebabkan luka dan gangguan serius. Penyakit ini bisa kambuh secara berkala, dikenal dengan istilah “flare-up,” yang sering kali tidak bisa diprediksi.

Dua bentuk utama IBD adalah Crohn’s Disease (CD) dan Ulcerative Colitis (UC). Crohn’s dapat menyerang seluruh saluran cerna dari mulut hingga anus, sedangkan UC terbatas di bagian kolon (usus besar) dan rektum. Meski begitu, keduanya punya satu kesamaan: sama-sama menyakitkan dan bisa menurunkan kualitas hidup secara drastis.

Menurut jurnal The Lancet Gastroenterology & Hepatology (2020), angka kejadian IBD meningkat tajam di negara - negara berkembang, khususnya di Asia Tenggara sebanyak 35%. Hal ini dipengaruhi oleh pola hidup urban, diet tinggi lemak, serta meningkatnya kesadaran medis yang membuat lebih banyak kasus terdiagnosis.

2. Gejala-Gejala yang Perlu Diwaspadai

Gejala IBD tidak selalu langsung jelas terlihat, dan itulah yang membuatnya berbahaya. Umumnya pasien mengalami diare kronis, nyeri perut, darah di feses, penurunan berat badan, serta kelelahan ekstrem. Namun, tidak semua orang mengalami gejala yang sama — dan tingkat keparahannya juga bervariasi.

Kadang gejala bisa muncul perlahan dan samar. Pasien bisa salah didiagnosis sebagai memiliki gangguan lambung biasa atau bahkan infeksi usus. Karena itu, kesadaran akan gejala menjadi sangat penting agar penderita bisa segera mendapatkan penanganan yang tepat.

Studi di BMJ Open Gastroenterology (2022) menunjukkan bahwa rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan diagnosis IBD dari munculnya gejala pertama adalah 9 bulan hingga 2 tahun. Semakin cepat diagnosis ditegakkan, semakin tinggi peluang pasien untuk masuk masa remisi.

3. Apa Bedanya Crohn’s dan Kolitis Ulseratif?

Crohn’s Disease dan Ulcerative Colitis memang sama-sama bagian dari IBD, tapi mekanisme dan lokasi peradangannya berbeda. Pada Crohn’s, peradangan bisa muncul di bagian mana pun dari saluran cerna, mulai dari mulut hingga anus, dan terjadi secara ‘loncat-loncat’ alias tidak berurutan. Peradangan juga menembus seluruh lapisan dinding usus.

Sumber: the lancet gastroenterology & hepatology