Prioritas Gen Z: Karier Tetap yang Utama, Hubungan Personal untuk Fondasi Kesehatan Mental dan Sosial
Ilustrasi bekerja--iStockphoto
MALANG, DISWAYMALANG.ID-- Setiap generasi memiliki cara sendiri dalam menentukan arah hidup.
Jika generasi sebelumnya banyak berfokus pada stabilitas ekonomi dan kepemilikan aset, generasi muda Indonesia hari ini menghadapi tantangan yang berbeda.
Era digital, perubahan sosial, hingga ketidakpastian ekonomi global membuat Milenial dan Gen Z memandang tujuan hidup mereka dengan perspektif baru.
Karier: Pilar Utama Generasi Muda
Bagi anak muda Indonesia, karier bukan sekadar jalan untuk mencari nafkah, melainkan juga sarana untuk menemukan identitas, peran, dan kontribusi.
Survei menunjukkan bahwa 30 persen Milenial dan 35 persen Gen Z menempatkan karier sebagai prioritas utama dalam hidup mereka.
Artinya, pekerjaan yang mereka cari bukan hanya tentang gaji besar atau status sosial, melainkan juga tentang bagaimana karier tersebut bisa memberi kepuasan batin, nilai, dan makna.
Generasi muda ingin karier yang mampu membawa perubahan, baik bagi dirinya sendiri maupun masyarakat.
Hubungan Personal untuk Pondasi Kesehatan Mental dan Sosial
Di posisi berikutnya, hubungan personal menjadi prioritas penting, dipilih oleh 31 persen Milenial dan 21 persen Gen Z.
Istilah "hubungan" di sini tidak hanya terbatas pada pasangan romantis, tetapi juga mencakup keluarga, sahabat, dan lingkungan sosial.
Hubungan yang sehat diyakini dapat meningkatkan kualitas hidup secara menyeluruh seperti dari menjaga kesehatan mental, mendukung produktivitas sehari-hari, hingga membentuk rasa aman yang stabil di tengah gempuran tuntutan zaman.
Keseimbangan Hidup: Harmoni Antara Ambisi dan Kehidupan Pribadi
Meskipun ambisi mengejar karier begitu kuat, generasi muda tetap menyadari pentingnya work-life balance.
Mereka menginginkan kehidupan yang tidak hanya habis di kantor, tetapi juga menyediakan ruang untuk bersantai, berkarya di luar pekerjaan, dan membangun kedekatan dengan orang terdekat.
Bagi Milenial dan Gen Z, keseimbangan inilah yang membuat hidup terasa lebih sehat, bermakna, dan membahagiakan.
BACA JUGA:Anggaran untuk Program Seribu Sarjana Kota Batu Rp1,9 miliar, Sudah 214 Calon Lolos Seleksi
Perkembangan Diri, Gaya Hidup, dan Kontribusi
Sumber: idn research institute
