Dari Emas Digital hingga NFT: Ini Dia 9 Bentuk Wajah Baru Investasi Anak Muda
Ilustrasi investasi digital--gizmologi.com
MALANG, DISWAYMALANG.ID--Di tengah gejolak ekonomi global dan inflasi yang terus menghantui daya beli, generasi muda Indonesia makin rajin mencari alternatif investasi. Tak lagi puas hanya menaruh uang di bank atau membeli emas fisik, generasi milenial dan gen Z kini menjajal beragam alternatif baru, seperti emas digital, kripto, aset Non-Fungible Token (NFT), dan masih banyak lagi.
Inovasi keuangan digital menghadirkan opsi baru yang fleksibel, modern, dan menarik. Berikut ini sembilan bentuk investasi modern yang makin populer di kalangan anak muda yang sedang naik daun.
1. Emas Digital
Emas digital memungkinkan orang untuk memiliki bagian kecil dari emas tanpa harus menyimpan fisiknya. Platform seperti Lakuemas dan aplikasi dompet digital lainnya menawarkan pembelian emas mulai dari gram kecil dan dengan proses transaksi yang bisa dilakukan lewat HP.
2. Cryptocurrency (Kripto)
Mata uang digital seperti Bitcoin, Ethereum, atau altcoin lainnya menjadi pilihan banyak anak muda karena potensi keuntungan yang tinggi dan kemajuan teknologi seperti blockchain yang kian mudah diakses. Menurut data BAPPEBTI yang dikutip Gizmologi, lebih dari 60% investor kripto di Indonesia adalah mereka yang berusia 18-30 tahun.
3. Non-Fungible Token (NFT)
NFT menjadi opsi investasi menarik karena sifatnya unik, bisa koleksi digital, seni, barang virtual dalam game atau metaverse, hingga karya kreatif yang dikomersialkan. Survei menunjukkan bahwa pasar NFT global dan di kawasan Asia Pasifik akan terus tumbuh, dengan estimasi nilai yang cukup besar ke depan.
4. Fintech P2P Lending
Peer-to-Peer lending (P2P) lewat fintech menjadi alternatif populer, baik sebagai pinjaman modal untuk UMKM atau sebagai pemberi dana dengan imbal hasil yang bisa jauh lebih tinggi dibanding instrumen tradisional.
5. Reksa Dana
Reksa dana indeks semakin populer karena menawarkan diversifikasi, kemudahan dalam bertransaksi, serta likuiditas yang lebih tinggi dibandingkan instrumen investasi tradisional. Walau bukan hal baru, reksa dana makin dibentuk dalam versi digital dan lebih ramah untuk investor pemula karena bisa dimulai dengan modal kecil, risiko bisa dikelola lewat diversifikasi, serta mudah diakses via aplikasi.
6. Real-World Assets (RWA)
Real-World Assets atau Tokenisasi aset nyata, seperti properti, tanaman, emas, karya seni, hingga lahan yang menjanjikan bahwa tiap aset bisa dibagi-bagikan atau dimiliki secara sebagian via blockchain.
7. Crowfunding
Investasi startup lewat crowdfunding, atau terlibat sebagai investor kecil di perusahaan rintisan, makin diminati. Tak sedikit generasi muda yang memilih untuk berinvestasi di bisnis lokal dengan potensi pertumbuhan tinggi, walau risikonya juga besar.
BACA JUGA:Gen Z Paling Dominan sebagai Pelaku Investasi, Makin Sadar Prinsip Menyisihkan Bukan Menyisakan
8. Aset Virtual
Penggunaan NFT di game atau metaverse dan pembelian aset virtual, seperti tanah di Metaverse, item langka, skin atau game collectibles menjadi bagian dari portofolio investasi alternatif. Seiring dunia virtual berkembang, aset-aset ini mulai menarik perhatian sebagai alat diversifikasi investasi.
9. Royalty-Based Investment
Karya seni digital, musik, video, dan hak cipta atau royalty sebagai aset yang memberi penghasilan pasif. Dengan platform digital dan blockchain, pencipta bisa menjual royalti, atau investor bisa membeli bagian dari hak cipta untuk karya yang diharapkan mendatangkan pendapatan.
BACA JUGA:Sah! Erick Thohir Geser dari Menteri BUMN ke Menpora, Djamari Chaniago Menko Polkam
Bagi anak muda yang mencari kombinasi antara fleksibilitas, potensi keuntungan, dan inovasi, wajah-wajah baru investasi, seperti emas digital, crypto, NFT, P2P lending, tokenisasi aset, dan aset kreatif menawarkan banyak peluang. Tapi sekali lagi, penting untuk memahami risiko, melakukan riset, dan menjaga keseimbangan portofolio agar tidak terlalu tergantung pada aset spekulatif.
Sumber: icdx.co.id
