1 tahun disway

UM Hadirkan Pakar dari Jepang untuk Perkuat Mitigasi Bencana di Sekolah-Sekolah Kabupaten Malang

UM Hadirkan Pakar dari Jepang untuk Perkuat Mitigasi Bencana di Sekolah-Sekolah Kabupaten Malang

Partisipasi 25 guru SD dalam pelatihan mitigasi bencana--um.ac.id

LOWOKWARU, DISWAYMALANG.ID--Universitas Negeri Malang (UM) mewujudkan komitmennya untuk terus  membantu para guru di Kabupaten Malang yang masuk wilayah rawan bencana dalam hal mitigasi Bencana. Antara lain dengan menyelenggarakan  workshop tentang Pendidikan Kebencanaan bagi para guru tersebut.

Tidak tanggung-tanggung, agar materi yang disampaikan benar-benar sesuai yang dibutuhkan UM mendatangkan para pakar kebencanaan dari Jepang. Para pakar tersebut dihadirkan sebagai pembicara dalam workshop yang dilangsungkan di lantai 2 Gedung A20, Kampus UM, Lowokwaru, Malang, Rabu (27/8).  

Pakar yang dihadirkan sebagau pembicara tersebut berasal dari University of Kitakyushu. Yakni Prof. Hiroyuki Miyake, Prof. Kodama Yayoi, dan Asst. Prof. Murae Fumitoshi.

Sedang sebagai peserta adalah puluhan guru dari 25 SD negeri yang berada di zona merah rawan bencana. Seperti SDN 1 Bantulrejo, SDN 4 Pandansari, SDN 3 Lebakharjo, hingga SDN 5 Senggreng. Selain itu, relawan MAHARESIGANA dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Para peserta tersebut diperkenalkan dengan praktik nyata pendidikan kebencanaan di sekolah dasar Jepang.

Pelatihan dimulai dari pengenalan jalur evakuasi, pengelompokan barang penting saat darurat, hingga memahami titik evakuasi. Metode sederhana ini diyakini efektif untuk diterapkan di sekolah-sekolah Indonesia.

BACA JUGA:Polinema Hadirkan Profesor dari Dua Universitas Top Taiwan, Kuliah Tamu sekaligus Interview untuk Beasiswa

Investasi Penting

Menurut Prof. Dr. Markus Diantoro, M.Si.Ketua Pusat Lingkungan, Mitigasi, dan Kebencanaan (PLMK) LPPM UM yang adalah penyelenggara workshop,  UM memandang pendidikan kebencanaan merupakan investasi penting. Termasuk bagi para guru.

“Guru tidak hanya menjadi pendidik, tetapi juga agen perubahan untuk menumbuhkan budaya sadar bencana di kalangan generasi muda,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala PLMK LPPM UM, Dr. Heni Masruroh, S.Pd., M.Sc., menjelaskan bahwa program ini merupakan kelanjutan kerja sama UM, University of Kitakyushu, dan Dinas Pendidikan Kabupaten Malang. Menurutnya, UM berkomitmen menghadirkan program berkelanjutan yang sesuai dengan kebutuhan sekolah di wilayah rawan bencana.

Sedangkan Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Rosyta Dewi yang juga hadir menyaksikan workshop, memandang program ini penting. Mengingat. daerah Malang memiliki topografi yang berisiko tinggi.

Ia juga menyebut beberapa guru sudah pernah dikirim ke Jepang untuk memperdalam ilmu mitigasi bencana, di antaranya Ismi dari SDN 3 Turen dan Atik dari SDN 5 Kalirejo Lawang.

Melalui kerja sama internasional ini, UM bertekad membangun sekolah tangguh bencana sekaligus mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin ke-11 tentang Sustainable Cities and Communities.

Sumber: um.ac.id