Summer Course FTP UB 2025 Gaet Peserta Internasional, Dorong Kolaborasi Teknologi Pertanian

LOWOKWARU, DISWAYMALANG.ID — Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya (UB) kembali menggelar program Summer Course 2025, yang bertujuan memperkuat kolaborasi internasional dan mempromosikan pendidikan di bidang teknologi pertanian. Kegiatan ini berlangsung selama empat hari dan melibatkan ratusan peserta dari berbagai universitas dalam dan luar negeri, termasuk perwakilan industri serta UMKM.

Ketua Office of International Affairs FTP UB, Dr. Panji Deoranto, S.TP., M.P., menjelaskan bahwa Summer Course tahun ini dibagi menjadi dua skema: nasional dan internasional. “Prinsipnya sama, hanya jadwalnya dibedakan karena menyesuaikan kapasitas kendaraan dan ruang kegiatan,” ujarnya.

Sebanyak 309 peserta terdaftar dalam program ini, terdiri dari 38 peserta internasional dari Malaysia, Filipina, Myanmar, dan Brunei Darussalam, serta 271 peserta nasional dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

BACA JUGA:Teliti Siswa Putus Sekolah di Malang, Mahasiswa UM Simpulkan: Mereka Perlu Dukungan Sosial yang Konsisten

Ketua pelaksana kegiatan, Dr. Nur Istiana, S.TP., M.P., menyebutkan bahwa Summer Course ini telah memasuki penyelenggaraan tahun ketiga dan terus mengalami pengembangan. “Kegiatan ini tidak hanya kuliah online, tetapi juga mencakup kunjungan ke UMKM, pelatihan pengolahan pangan, tur edukatif ke Kayutangan Heritage, serta kunjungan industri,” ungkapnya.

Selain bertujuan akademik, kegiatan ini juga ditujukan untuk mendukung capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi, terutama terkait program mahasiswa belajar di luar kampus dan promosi pendidikan lanjut.

BACA JUGA:UB Melesat ke Peringkat 680 Dunia QS World University Ranking

“Melalui kegiatan ini, kami ingin menanamkan kesadaran pentingnya teknologi pertanian sebagai elemen strategis dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat,” tambah Panji.

Summer Course FTP UB 2025 diharapkan menjadi jembatan strategis antara dunia akademik dan praktisi industri, sekaligus memperkuat posisi Universitas Brawijaya sebagai pusat unggulan pendidikan pertanian berkelas internasional. (*)

Sumber: