Mau Switch Career yang Berbeda dari Prospek Jurusan Kuliah? Ini Tipsnya!
Cara Switch Career Dengan Baik-pinterest-
MALANG, DISWAYMALANG.ID -- Tidak semua orang menemukan panggilan hidupnya lewat jurusan kuliah. Ada yang memilih program studi karena ikut-ikutan teman, tekanan orang tua, atau sekadar karena keterbatasan informasi saat usia 17 tahun. Namun, seiring waktu berjalan, realita dunia kerja dan kedewasaan dalam berpikir mulai membuka mata: ternyata hati dan pikiran ingin melangkah ke arah yang berbeda.
Fenomena switch career atau beralih profesi ke jalur yang tidak linier dengan latar belakang pendidikan bukanlah hal baru. Namun, prosesnya tetap menantang. Dibutuhkan strategi yang jelas agar peralihan tersebut tidak hanya mungkin dilakukan, tapi juga membuahkan hasil yang baik.
Berikut ini sembilan langkah strategis untuk membantu siapapun yang ingin mengubah arah kariernya secara menyeluruh.
1. Kenali dan Gali Transferable Skills yang Dimiliki
Transferable skills adalah keterampilan yang bisa diterapkan di berbagai konteks kerja, tidak terbatas pada satu bidang saja. Contohnya seperti kemampuan berpikir kritis, komunikasi tertulis dan verbal, manajemen waktu, kepemimpinan tim, pengambilan keputusan berbasis data, dan penggunaan perangkat digital tertentu. Meski berasal dari jurusan yang tampak tidak relevan, banyak lulusan justru membawa keterampilan yang bisa berfungsi optimal di bidang yang berbeda.
Sebagai contoh, seorang lulusan sastra yang terbiasa melakukan analisis teks dan merangkai kata bisa unggul di bidang content writing, marketing, bahkan UX writing. Begitu juga lulusan ilmu hukum yang jeli terhadap detail dan teliti membaca dokumen bisa sangat berguna di posisi compliance atau risk management. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah membuat daftar menyeluruh dari semua keterampilan dan pengalaman proyek selama kuliah maupun organisasi, lalu mencocokkannya dengan bidang karier baru yang diincar.
2. Lakukan Riset Mendalam tentang Bidang yang Dituju
Sebelum berpindah haluan, sangat penting untuk mengenal terlebih dahulu medan baru yang akan dimasuki. Dunia kerja bukan seperti mata kuliah yang bisa dicicipi lewat satu semester; setiap bidang memiliki ekosistem, kompetensi inti, serta tantangan tersendiri. Riset yang baik meliputi pemahaman tentang struktur jabatan di bidang baru, keterampilan teknis dan lunak yang dibutuhkan, kultur kerja, tools atau software yang umum dipakai, serta jalur pengembangan kariernya dalam 5–10 tahun ke depan.
Langkah ini bisa dilakukan dengan membaca laporan industri, mengikuti akun profesional di media sosial, menyimak konten edukatif dari tokoh-tokoh inspiratif di bidang tersebut, atau ikut serta dalam webinar dan workshop. Cara lainnya adalah dengan terlibat dalam diskusi komunitas atau forum daring, bahkan lebih baik jika dapat menghubungi langsung orang-orang yang sudah bekerja di bidang tersebut dan mewawancarai mereka secara informal.
3. Tunjukkan Growth Mindset lewat Aksi Nyata, Bukan Sekadar Kata
Growth mindset atau pola pikir berkembang adalah keyakinan bahwa kemampuan seseorang dapat ditingkatkan melalui usaha dan proses belajar berkelanjutan. Dalam konteks berpindah karier, memiliki growth mindset berarti tidak takut untuk memulai dari awal dan siap menerima proses adaptasi.
Perusahaan akan lebih percaya kepada individu yang tidak hanya mengaku punya semangat belajar, tetapi juga sudah membuktikannya lewat aksi konkret. Misalnya, mengikuti kursus daring, memperoleh sertifikasi, mengerjakan proyek pribadi, atau berkontribusi dalam kegiatan sukarela yang relevan. Setiap langkah kecil seperti membuat portofolio di GitHub, menyusun ulang CV berdasarkan job role baru, atau menulis pemikiran reflektif di platform seperti Medium akan menunjukkan bahwa proses transisi dilakukan dengan serius dan penuh kesungguhan.
4. Selaraskan Perubahan Karier dengan Tujuan Jangka Panjang
Perubahan karier yang ideal bukan sekadar pelarian dari bidang yang kurang menyenangkan, tetapi harus disusun berdasarkan rencana jangka panjang yang bermakna. Sangat penting untuk merefleksikan kembali visi hidup dan nilai-nilai pribadi: ingin memberi kontribusi di bidang apa? Ingin tumbuh menjadi pribadi seperti apa dalam 10 tahun ke depan? Pencapaian seperti apa yang ingin diraih, baik dalam hal profesional maupun kehidupan pribadi?
Sumber: reddit
