Pergeseran Kepercayaan: Dari Petuah Leluhur ke Kata-Kata Viral di Media Sosial

"Ledakan informasi saat ini membuat anak-anak sangat terampil dalam berkomunikasi, namun sayangnya, seringkali mereka kekurangan pemahaman yang mendalam," tambah Nasrullah.

Selain itu, di era digital ini, kutipan-kutipan tanpa sumber yang jelas, baik dari tokoh terkenal maupun anonim, dengan mudah tersebar dalam berbagai kemasan dan menjangkau anak-anak melalui algoritma media sosial.

Lebih lanjut, Nasrullah menjelaskan bahwa pergeseran ini juga dipengaruhi oleh faktor psikologis dan sosial. Masyarakat cenderung lebih mudah mempercayai informasi yang disajikan secara emosional dan menarik, tanpa mengetahui kebenarannya terlebih dahulu.

Selain itu, media sosial juga berperan dalam memperkuat kecenderungan ini, karena informasi yang sesuai dengan preferensi pengguna akan lebih sering muncul di linimasa mereka.

"Secara psikologis, anak-anak, terutama remaja, sedang dalam tahap pencarian identitas dan ingin diakui. Kutipan-kutipan di media sosial, yang seringkali disajikan dengan menarik dan relevan dengan emosi mereka, memberikan ilusi bahwa mereka dipahami dan didukung," ujar Dosen Prodi Komunikasi UMM.

Selain itu, faktor sosial juga memainkan peran penting. Lingkungan pertemanan dan budaya populer di media sosial membentuk persepsi mereka tentang apa yang dianggap benar dan relevan.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan pendidik untuk memahami faktor-faktor ini dan membangun komunikasi yang terbuka dengan anak-anak.

Oleh karena itu, Nasrullah menekankan pentingnya literasi digital bagi masyarakat. Literasi digital adalah kemampuan untuk memahami, mengevaluasi, dan menggunakan informasi secara efektif dan bertanggung jawab. 

Dengan literasi digital yang baik, masyarakat dapat membedakan antara informasi yang tepat dan yang tidak, serta tidak mudah terpengaruh oleh kata-kata viral yang belum tentu benar.

"Literasi digital juga dapat membantu mereka untuk lebih menghargai nasihat orang tua dan tidak hanya terpaku pada kutipan-kutipan yang belum tentu benar," pungkasnya.

Sumber: