Cannes Film Festival, Ajang Bergengsi Film Internasional: Ada Juri Dari Indonesia!
Yulia Evina Bhara Jadi Wakil Indonesia Sebagai Juri di Cannes Film Festival-ReelOzInd-
Di situ dia bukan cuma mewakili dirinya sendiri, tapi juga membawa perspektif Asia Tenggara, perspektif Indonesia.
Dalam konteks perfilman kita, ini pencapaian penting. Karena Indonesia sering hadir di festival sebagai peserta—sutradara, aktor, kadang film pendek—tapi jarang sekali punya posisi yang bisa memengaruhi narasi global.
Yulia juga membuktikan bahwa Indonesia memiliki kualitas yang mampu bersanding dengan nama besar Internasional. Posisi juri yang diemban Yulia harus berjalan bersampingan dengan nama - nama papan kelas atas, seperti Daniel Kaluuya, sang peraih oscar yang juga menjadi juri.
Dari Produser Jadi Penentu Arah
Yulia membuktikan bahwa produser bukan sekadar orang di balik layar yang urus uang. Dia adalah arsitek proyek. Kurator ide. Penentu arah. Hal ini juga terbukti dari pencapaiannya yang tak berhenti dengan menjadi juri di Cannes, tapi juga dilibatkan sebagai co - produser film yang terkategorikan di film utama Cannes 2025 dengan judul Renoir.
Kita Sudah Pernah Sampai Cannes, Garuda Tetap Eksis
Indonesia memang bukan pertama kali hadir di Cannes. Christine Hakim pernah berkiprah pula di Cannes pada 2002, dengan hadirnya kembali Yulia di cannes menjadi penanda bahwa Garuda tetap layak dan mampu mempertahankan kiprahnya di dunia Internasional.
Setelah Cannes : Terus Buka Pintu, Jangan Tutup Lagi!
Kehadiran Yulia di Cannes 2025 bukan akhir dari cerita. Justru baru mulai.
Sebab ketika satu orang Indonesia duduk di ruang juri, dunia bertanya:“Siapa lagi dari Indonesia yang datang setelah ini?
Tantangannya sekarang: jangan puas cuma karena “kita ada di sana.” Cannes bukan tempat selfie. Dia adalah ruang negosiasi ide, pasar kolaborasi, dan laboratorium bakat.
Yang kita butuhkan bukan cuma satu Yulia. Tapi ekosistem yang buat muncul banyak Yulia berikutnya.
Sineas muda butuh support system. Bukan cuma apresiasi setelah menang, tapi juga akses sebelum film dibuat seperti: Dana produksi alternatif, Koneksi ke distributor luar ,Mentor yang ngerti festival strategy dan keberanian untuk angkat cerita yang tidak normatif.
Kehadiran Yulia disini menjadi kebanggaan dan pengingat, bahwa perjuangan kiprah Indonesia harus terus dipertahankan obor semangatnya!
Dunia Sudah Melihat Kita. Sekarang, Tinggal Kita, Mau Terus Tunjukan Diri Atau Tidak!
Sumber: festiva de cannes
