LOWOKWARU, DISWAYMALANG.ID—Universitas Negeri Malang (UM) menegaskan komitmennya memperkuat kolaborasi riset dengan dunia industri melalui Seminar Nasional dan Pameran Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) 2025 di Graha Cakrawala, Rabu (19/11). Acara tahunan LPPM UM ini menjadi momentum penting penyampaian capaian riset sekaligus perluasan jejaring inovasi antara akademisi dan sektor usaha.
Pembukaan kegiatan ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara LPPM UM dan PT Agro Mitra Alimentare (AMA). Kerja sama ini menitikberatkan penguatan riset terapan, khususnya inovasi yang dapat langsung diimplementasikan bagi kebutuhan industri dan masyarakat.
Direktur PT AMA Apt. Recta Geson SSi menyebut kerja sama dengan UM menjadi peluang strategis meningkatkan kapasitas riset perusahaannya.
“Kami membutuhkan fasilitas yang belum tersedia di industri. Kolaborasi ini menjadi kesempatan besar untuk tumbuh bersama,” ujarnya. Ia juga menekankan pentingnya riset terkait probiotik agar mikroorganisme bermanfaat tetap terjaga dalam tubuh.
Dari sisi akademik, Dosen FIP UM Dr Muhibuddin Fadhli MPd menilai pameran PPM berfungsi sebagai bentuk transparansi kepada masyarakat mengenai perjalanan riset yang dilakukan selama setahun.
“Ini bukti nyata hasil kerja para peneliti. Ke depan, pameran juga bisa beralih ke poster digital agar lebih ramah lingkungan dan mendukung konsep green campus,” tegasnya.
Ketua LPPM UM Prof Dr Markus Diantoro MSi mengatakan kegiatan PPM telah digelar rutin sejak 2022 dan menjadi wahana peningkatan kualitas riset UM.
“Tema tahun ini, ‘Berkarya, Bergerak, dan Berdampak untuk Negeri’, mencerminkan komitmen UM menghadirkan inovasi yang dirasakan langsung masyarakat,” jelasnya. Prof. Markus menambahkan seminar menjadi pengantar rangkaian pameran yang berlangsung hingga esok dan dibuka resmi oleh Rektor UM.
Selain seminar dan pameran riset, kegiatan juga diisi penampilan berbagai fakultas sebagai bentuk apresiasi terhadap kreativitas civitas akademika. Melalui kegiatan ini, UM berharap kolaborasi riset kampus–industri semakin membuka ruang inovasi yang mendukung pembangunan nasional.