Selain itu, kerja sama internasional dengan Interpol dan UNESCO diperlukan. Hal tersebut dimaksudkan untuk menekan mobilitas artefak ilegal dan mengejar pelaku lintas negara.
Di tingkat masyarakat, edukasi publik menjadi kunci. Kesadaran bahwa benda budaya bukan sekadar objek antik bernilai ekonomi. Tetapi identitas dan memori kolektif bangsa, harus terus dibangun. Sekolah, museum, hingga komunitas seni perlu berperan aktif. Khususnya dalam menyebarkan informasi terkait bahaya hilangnya warisan budaya akibat perdagangan ilegal.
BACA JUGA:Koleksi Budaya 16 Museum dan 2 Pelestari Budaya Dipamerkan di East Java Heritage Expo