1 tahun disway

Koleksi Budaya 16 Museum dan 2 Pelestari Budaya Dipamerkan di East Java Heritage Expo

Koleksi Budaya 16 Museum dan 2 Pelestari Budaya Dipamerkan di East Java Heritage Expo

Potret kemegahan sejarah dan budaya dalam East Java Expo 2025! Pameran di Taman Krida Budaya (4–6 November 2025) menampilkan artefak arkeologi, fosil purba, hingga miniatur candi yang memperkaya wawasan tentang warisan Jawa Timur--

LOWOKWARU, DISWAYMALANG.ID–Tiga hari ini, 4-6 November 2025 ada pameran tentang kekayaan budaya Jawa Timur di Taman Krida budaya, Kota Malang, Jawa Timur. Pameran yang digelar oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur ini diberi tajuk East Java Heritage Expo (EJHE) 2025

Ini merupakan ajang tahunan yang menjadi ruang pertemuan bagi pelestari sejarah, pemerhati budaya. Juga, event yang ditujukan bagi masyarakat luas untuk mengenal dan melestarikan kekayaan warisan budaya Jawa Timur. 

Yang dipamerkan, benda-benda dari era mulai masa prasejarah, klasik, kolonial, hingga era kemerdekaan. Pengunjung dapat menikmati pameran museum dan cagar budaya yang diikuti oleh 16 museum serta dua komunitas pelestari budaya.

BACA JUGA:Lewat Museum Festive Vaganza, Disdikbud Kota Malang Bangkitkan Kesadaran Budaya Generasi Muda

Selain pameran, digelar pula seminar sejarah dan cagar budaya dengan menghadirkan dua narasumber ahli. Yaitu Dr Deny Yudo Wahyudi SPd MHum dari Departemen Sejarah Universitas Negeri Malang, dan Akhmad Ryan Pratama SHum MA. dari Prodi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Jember.

Keseruan Expo semakin lengkap dengan lomba fotografi bertema heritage yang terbuka untuk umum, serta Grand Final Lomba Penulisan Sejarah Lokal Tahun 2025 yang menampilkan lima finalis siswa SMA/MA sederajat. Para peserta mempresentasikan karya tulis mereka di hadapan dewan juri, memberikan nuansa kompetitif sekaligus edukatif

Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur Evy Afianasari, EJHE 2025 bukan sekadar acara seremonial. Tetapi momentum penting untuk memperkuat identitas dan karakter bangsa melalui pelestarian sejarah dan budaya. 

“Tugas kita bukan hanya menjaga benda bersejarah. Tetapi juga menanamkan nilai-nilai budaya kepada generasi muda agar bangga terhadap warisan daerahnya,” ujarnya.

BACA JUGA:Festival Mbois ke‑10 Awali Gelaran ICCF 2025


Fosil dari Babi Purba Sulawesi (kanan) dan Gajah Kerdil Hewan Endemik Sulawesi (kiri) yang dipamerkan di East Java Expo 2025 yang bertempat di Taman Krida Budaya--

Lebih Interaktif dan Edukatif

Pada penyelenggaraan tahun 2023, EJHE berhasil menarik lebih dari 19.500 pengunjung dan diikuti oleh 20 instansi dari berbagai museum serta lembaga kebudayaan. Keberhasilan tersebut menjadi motivasi bagi penyelenggara untuk menghadirkan EJHE 2025 dengan konsep yang lebih interaktif, edukatif, dan menyenangkan bagi publik.

BACA JUGA:Festival Mbois Malang ke-10 di ICCF 2025 Jadi Wadah Kolaborasi Kreatif Nasional

Dengan kolaborasi antara pemerintah, akademisi, komunitas, dan masyarakat, East Java Heritage Expo diharapkan menjadi ruang pembelajaran publik sekaligus memperkokoh jati diri kebudayaan Jawa Timur di tengah derasnya arus modernisasi. (*)

Sumber: