Bahkan, lanjut dia, meskipun investasi itu sudah ada indikasi mengalami kerugian perusahaan masih terus menjaga dan mepertahankannya. “Meskipun rugi dan investasi tidak mungkin Kembali masih saja diperjuangkannya,” kata Tulus.
Dari kacamata psikologi, hai itu disebut Tulus sebagai fenomena escalation of commitment atau peningkatan komitmen terhadap investasi yang telah dikeluarkan itu. “Jadi terjadi fenoema perusahaan terperangkap oleh motivasi untuk terus memperjuangkan usaha, khususnya investasinya. Mereka akan terus berjuang meski dana atau investasi tersebut tidak mungkin kembali, Fenomena ini disebut sebagai sunk cost trap atau sunk cost fallacy,” paparnya. (*)