SUKUN, DISWAYMALANG.ID – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Malang terus berkomitmen memperkuat program pembinaan bagi warga binaan. Tidak hanya menjalankan fungsi pemasyarakatan, lembaga ini kini menekankan pentingnya inovasi dan pelatihan keterampilan. Agar para warga binaan siap kembali ke masyarakat dengan lebih mandiri dan produktif.
Kepala Lapas Perempuan Kelas IIA Malang Endang Margiati menyampaikan bahwa pihaknya berupaya mengembangkan pola pembinaan yang tidak hanya berorientasi pada kedisiplinan. Tetapi juga pada penguatan kapasitas dan kemandirian ekonomi warga binaan.
“Kami berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan. Ke depan, kami ingin melanjutkan program pembinaan yang sudah baik. Sekaligus menambah inovasi agar warga binaan bisa lebih produktif dan siap kembali ke masyarakat,” ujarnya.
Endang menjelaskan, Lapas Perempuan akan memperluas kerja sama dengan Pemerintah Kota Malang, lembaga pelatihan, hingga dunia usaha. Untuk menghadirkan berbagai pelatihan kerja dan program kewirausahaan. Langkah ini dinilai penting untuk memberikan bekal keterampilan yang dapat dimanfaatkan setelah warga binaan menyelesaikan masa pidana.
“Kami terbuka untuk bekerja sama dalam kegiatan pemberdayaan dan pelatihan keterampilan. Harapannya, para warga binaan di sini tidak hanya menjalani masa pidana. Tetapi juga memperoleh bekal untuk hidup mandiri setelah bebas nanti,” tambahnya.
Pelatihan Menjahit, Tata Boga, hingga Digital Dasar
Sejumlah kegiatan produktif seperti pelatihan menjahit, tata boga, pembuatan kerajinan tangan, hingga pelatihan digital dasar telah dijalankan sebagai bagian dari pembinaan kemandirian di dalam Lapas. Program-program tersebut juga melibatkan instruktur profesional dan mitra CSR dari perusahaan setempat.
Lebih lanjut, Endang berharap Lapas Perempuan Kelas IIA Malang dapat menjadi contoh lembaga pemasyarakatan yang tidak hanya menegakkan aturan, tetapi juga mengedepankan pendekatan humanis dan berorientasi hasil.
“Kami ingin Lapas ini menjadi lembaga yang berdampak positif bagi masyarakat sekitar. Bahwa pembinaan di sini bukan sekadar hukuman, tetapi proses untuk memperbaiki diri dan menyiapkan masa depan yang lebih baik,” tegasnya.
Selain program pembinaan keterampilan, Lapas Perempuan juga aktif dalam kegiatan sosial seperti pameran hasil karya warga binaan, bazar produk UMKM lapas, dan pembinaan mental serta spiritual bekerja sama dengan organisasi keagamaan dan komunitas sosial di Kota Malang.
Melalui pendekatan yang berkelanjutan dan kolaboratif, Lapas Perempuan Kelas IIA Malang berharap dapat melahirkan lulusan warga binaan yang berdaya, berkarakter, dan siap berkontribusi kembali ke masyarakat.