Hari Perpustakaan Sekolah Internasional 18 Oktober: Makna, Sejarah, dan Tingkat Kegemaran Baca Warga Malang

Sabtu 18-10-2025,06:59 WIB
Reporter : Mohammad Khakim
Editor : Mohammad Khakim

 

MALANG, DISWAYMALANG.ID–Derasnya arus digitalisasi menggerus fungsi perpustakaan sekolah sebagai pusat budaya belajar. Kini, perannya sebatas deretan rak buku dan ruang baca sunyi. Tahun 2025 bisa menjadi momentum penting untuk mengubah stigma itu lewat Hari Perpustakaan Sekolah Internasional (International School Library Day). Hari istimewa itu diperingati setiap 18 Oktober, bersamaan dengan Bulan Perpustakaan Sekolah Internasional (ISLM).

 

Sejarah Hari Perpustakaan Sekolah Internasional

Hari Perpustakaan Sekolah Internasional kali pertama dicetuskan pada 1999 oleh Dr Blanche Woolls, presiden International Association of School Librarianship (IASL).

 

Sejak 2008, peringatan tersebut selalu beriringan dengan ISLM. Keduanya menjadi perayaan global literasi selama sebulan penuh.

 

Tujuannya, menyoroti peran penting perpustakaan dalam mendukung pembelajaran, kreativitas, dan kolaborasi lintas budaya.

 

Setiap tahun, ISLM mengusung tema berbeda yang relevan dengan perkembangan zaman. Tahun 2025, temanya adalah Beyond the Bookshelf: AI, Libraries, and the Future of Stories.

 

Tema ini menyoroti bagaimana perpustakaan kini berevolusi menjadi ruang hidup yang memadukan teknologi, kreativitas, dan kolaborasi digital.

 

ISLM 2025 mengajak para pustakawan, guru, dan siswa di seluruh dunia mengeksplorasi bagaimana AI dan digital storytelling bisa memperluas cara kita belajar dan bercerita.

 

Tahun ini, fokusnya bukan hanya membaca, tapi juga menciptakan, coding, dan berinovasi melalui perpustakaan.

 

 

 

Tujuan Utama Hari Perpustakaan Sekolah Internasional

 

Berikut beberapa tujuan utama ISLM 2025 sesuai informasi dari laman resmi Hari Perpustakaan Sekolah Internasional:

 

    Mempromosikan literasi di era digital, mulai dari e-book hingga cerita yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan.
  1. Mendorong pembelajaran seumur hidup secara digital dengan menjadikan perpustakaan sebagai tempat coding, menciptakan, dan mempertanyakan.
  2. Mendorong perpustakaan agar siap menghadapi masa depan dengan membantu siswa dan pendidik beradaptasi dengan teknologi baru sambil menjaga rasa ingin tahu dan kreativitas.
  3. Mendorong kolaborasi dan koneksi global melalui proyek dan pertukaran internasional.
  4. Merayakan keragaman dan suara baru dengan merayakan buku dan narasi digital yang mencerminkan budaya kita yang beragam.
  5. Memberdayakan kreativitas dan suara siswa dengan memberi mereka kebebasan untuk bereksperimen melalui tulisan, seni digital, AI, atau narasi video.
  6. Mendukung pertumbuhan para pustakawan dan pendidik melalui berbagi sumber daya, diskusi, dan pelatihan tentang cara memanfaatkan teknologi secara bertanggung jawab dan kreatif.
  7. Meningkatkan kesadaran tentang peran perpustakaan dalam membentuk masa depan pendidikan dan imajinasi.
Cara Merayakan Hari Perpustakaan Sekolah Internasional

 

Meskipun dengan nuansa perpustakaan, literasi, dan buku-buku, perayaan Hari Perpustakaan Internasional bisa dilakukan dengan berbagai cara kreatif dan menyenangkan. Berikut ini ide-idenya:

 

    Digital reading challenge: tantangan membaca dan menulis ulasan buku atau e-book di platform daring sekolah.
  • AI storytelling workshop: membuka pelatihan menulis cerita menggunakan bantuan AI untuk mengenalkan sisi positif teknologi.
  • Pameran cerita global: menampilkan hasil karya literasi siswa dari berbagai negara lewat video, zine, atau karya seni digital.
  • Kolaborasi lintas sekolah: melalui pertukaran surat atau proyek menulis bersama antar sekolah dari negara berbeda.
  • Dengan semangat Beyond the Bookshelf: AI, Libraries, and the Future of Stories, Hari Perpustakaan Sekolah Internasional 2025 bukan sekadar nostalgia. 

 

Hari Perpustakaan Sekolah Internasional adalah perayaan masa depan literasi. Perpustakaan sekolah diajak menyatukan teknologi dan imajinasi agar bisa beriringan dan menjadikan setiap siswa penulis bagi kisahnya sendiri.

 

Tingkat Kegemaran Baca Warga Malang Tertinggi Kedua se-Jatim

 

Kabar gembiranya, Kota Malang mencatat prestasi gemilang dalam Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) di Jawa Timur. Berdasarkan data terbaru dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur tahun 2024, Kota Malang meraih kategori "Sangat Tinggi" dengan nilai TGM mencapai 83. Data tersebut disampaikan Kepala Dispussipda Kota Malang Yayuk Hermiati pada Februari 2025 lalu.

Pencapaian ini menempatkan Kota Malang di posisi kedua setelah Kota Surabaya, melonjak jauh dari peringkat ke-22 pada 2022 dan peringkat ke-14 pada 2023.

Keberhasilan ini tidak lepas dari peran aktif Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah (Dispussipda) Kota Malang yang terus mendorong berbagai inovasi literasi. Beberapa program unggulan yang telah dijalankan mencakup optimalisasi mobil baca yang menjangkau berbagai rumah pintar, layanan antar buku menggunakan sepeda motor, serta program andalan Gerakan Literasi Masyarakat Membaca (Gelis Maca).

Yayuk Hermiati mengungkapkan indikator utama dalam penilaian TGM meliputi frekuensi membaca masyarakat setiap minggu, jumlah bahan bacaan per triwulan, durasi membaca harian. Serta, akses internet baik dari segi frekuensi maupun durasi harian.

Tags :
Kategori :

Terkait