Berkesempatan Belajar di Portugal, Dosen UMM Minati Cara Branding Kampus

Kamis 24-10-2024,18:34 WIB
Reporter : Tazqia Aulia Zalzabillah
Editor : Agung Pamujo

MALANG, DISWAYMALANG.COM-- Kesempatan menimba ilmu di luar negeri, pasti tidak akan disia-siakan hanya pulang dengan "tangan kosong." Meski, dalam waktu relatif singkat. Itulah yang ada di benak Sholahuddin Al Fatih, S.H., M.H.

Dosen Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini tengah mengikuti program pertukaran dosen antara UMM dengan perguruan tinggi di Eropa. Dia terpilih untuk mengikuti program Erasmus+Teaching-Mobility di University of Minho (UMinho) Portugal selama lima hari, pada Oktober ini.

Lima hari berada di negaranya bintang top sepak bola Christiano Ronaldo itu dimanfaatkan oleh dosen yang akrab disapa Fatih itu, untuk belajar tiga hal. Tiga hal yang menurut dia, berbeda dan bernilai untuk dia pelajari. Lantas, dikembangkan di Indonesia. Terutama, di kampus UMM. 

Salah satu dari tiga hal itu, adalah tentang kehumasan. Lebih khusus lagi soal branding. Meski seorang akademisi bidang hukum, dan datang ke UMinho utamanya juga untuk menimba ilmu terkati isu hukum, namun Fatih mengaku sangat tertarik dengan soal branding di Kampus UMinho yang ada di kota Braga itu. 

Dia tertarik dengan bagaimana kampus terus menggaungkan slogan-slogan penguat brnading UMinho. Yaitu  'Show UMinho' atau ‘This is UMinho’ atau ‘I am UMinho’.

Menurut Fatih, ‘Show UMinho’ ini merupakan program branding yang menarik dan bagus untuk diterapkan. Dia mendapat info, bahwa dari awal mahasiswa baru masuk kampus, sudah ada penelasan rinci mengenai program branding dengan slogan-slogan tersebut.

"Sehingga, tertanam internalisasi nilai pada diri mahasiswa tentang bagaimana cara mencintai kampus sejak masih mahasiswa baru,” sambungnya.

Dia juga menyaksikan bagaimana manajemen kampus menjalankan program branding kampus yang lebih terstruktur Slogan-slogan untuk menanamkan kebanggaan sebagai warga UMinho itu, ditunjang dengan  kesungguhan pengelola UMinho membangun kenyamanan lingkungan kampus. Sehingga, ucapan bangga lewat slogan-slogan itu terwujud dengan suasana kampus yang menjadikan setiap insan UMinho nyaman, dan kemudian bangga menjadi warga kampus.  

Pembelajaran Fleksibel

Selain soal branding, hal kedua yang dipelajari Fatih untuk kemudian diterapkan saat kembali ke UMM adalah sistem pembelajaran di UMinho. Selama lima hari di Kampus UMinho, dia mendapati, sistem pembelajaran di UMindo penuh fleksibilitas dan inovasi.

Menurut dia, hal itu sangat jauh berbeda dengan sistem pembelajaran yang ada di Indonesia. Selain itu, lingkungan belajar di UMinho terasa begitu terbuka. Tidak ada hierarki antara dosen dan mahasiswa, hal tersebut membuat proses belajar-mengajar menjadi lebih menyenangkan.

"Metode pembelajaran yang fleksibel tidak akan memberatkan mahasiswa,” tambahnya.

Penilaian Fatih ini mirip dengan seorang mahasiwa UMM yang kebetulan juga tengah mengikuti program pertukaran pelajar di luar negeri. Yakni, Aloysisu Gonzaga Alnabe yang tengah mengikuti program pelajar di Universitas Pompeu Fabra, Barcelona. Mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional UMM Ini juga kagum dengan sistem pembelajaran di Spanyol, yang menurut dia penuh dengan diskusi terbuka antara dosen dan mahasiswa 

BACA JUGA:Dapat Beasiswa ke Barcelona, Mahasiswa NTT Ini Kagumi Suasana Kuliah di Sana: Full Diskusi 

Akan menarik, kalau nantinya Gonzaga bertemu Fatih, lantas keduanya benar-benar mendorong perubahan metode pembelajaran di kampus asalnya.

Kategori :