Percepat Identifikasi TBC, Pemerintah Siapkan Program Rontgen Gratis

Senin 22-09-2025,06:53 WIB
Editor : Agung Pamujo

JAKARTA, DISWAYMALANG.ID –Pemerintah akan meluncurkan program rontgen (sinar-X) dada secara gratis bagi masyarakat untuk mempercepat identifikasi dan penemuan kasus Tuberkulosis (TBC). Program yang akan dijalankan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI ini merupakan terobosan dalam upaya penanggulangan TBC di tanah air. 

Langkah strategis ini diambil sebagai bagian dari komitmen Indonesia untuk mencapai eliminasi TBC pada tahun 2030. Ini mengingat, Indonesia masih menjadi negara dengan beban TBC tertinggi kedua di dunia. Sehingga, deteksi dini melalui skrining massal menjadi kunci utama untuk memutus mata rantai penularan.

Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, dalam beberapa kesempatan menyatakan bahwa program ini akan menjadi salah satu pilar utama dalam strategi penemuan kasus aktif (active case finding). Program ini dijadwalkan akan dimulai pada tahun 2025. 

Dante menyebut, jika anggaran mencukupi, setiap dari 514 kabupaten/kota akan mendapatkan alat rontgen. ''Alat ini akan digunakan secara bergilir ke kecamatan-kecamatan dan diberikan gratis untuk masyarakat dalam rangka pemeriksaan kesehatan maupun active case finding TBC,” katanya, dikutip Minggu (21/9).

Selain rontgen, deteksi dini TBC juga dilakukan melalui pemeriksaan fisik dan formulir skrining. Dengan kombinasi metode ini, Prof. Dante optimistis angka kasus TBC dapat ditekan secara signifikan.

“Angka kematian akibat TBC masih tinggi. Data tahun 2022 menunjukkan 386 kasus per 100 ribu penduduk. Target kita menurunkan menjadi 65 per 100 ribu penduduk pada tahun 2030,” tegasnya.

Mekanisme pelaksanaan program ini akan melibatkan puskesmas sebagai ujung tombak. Puskesmas akan bertanggung jawab untuk memobilisasi warga di wilayah kerjanya untuk menjalani skrining rontgen sesuai jadwal yang telah ditentukan.

Dengan penggunaan alat rontgen portabel, jangkauan skrining diharapkan dapat diperluas hingga ke daerah-daerah yang sulit mengakses fasilitas kesehatan.

BACA JUGA:Kru dan Pemain “Sekawan Limo 2: Gunung Klawih” Gelar Gala Dinner di Pendapa Kabupaten Malang

Pemeriksaan Fisik

Selain rontgen, Wamenkes menambahkan bahwa deteksi dini TBC juga akan terus diperkuat melalui pemeriksaan fisik dan penggunaan formulir skrining gejala.

Kombinasi berbagai metode ini diharapkan dapat secara signifikan meningkatkan angka penemuan kasus TBC yang selama ini banyak tidak terdeteksi.

Berdasarkan data, angka kematian akibat TBC di Indonesia masih tergolong tinggi. Pemerintah menargetkan untuk menekan angka tersebut menjadi 65 per 100.000 penduduk pada tahun 2030. 

Percepatan penemuan kasus melalui skrining massal ini diyakini akan menjadi langkah efektif untuk segera memberikan pengobatan kepada pasien dan mencegah penularan lebih lanjut di komunitas.

Program ini mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan, termasuk para pakar kesehatan masyarakat. 

Diharapkan, dengan adanya kemudahan akses skrining gratis, kesadaran dan partisipasi masyarakat untuk memeriksakan diri akan meningkat. 

Kategori :