JAKARTA, DISWAYMALANG.ID--Menjelang putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, timnas Indonesia tengah mempersiapkan strategi baru di bawah arahan Patrick Kluivert. Pelatih asal Belanda itu kini lebih percaya diri menggunakan formasi 4-2-3-1 dan 4-3-3, meninggalkan pola 3-4-3 yang sering dipakai sebelumnya.
Dalam waktu kurang dari sebulan, skuad Garuda akan menghadapi dua lawan tangguh di Grup B, yaitu Arab Saudi dan Irak. Tantangan besar ini membuat Kluivert harus cermat dalam meramu strategi yang efektif.
Peralihan Formasi: Dari 3-4-3 ke 4-2-3-1 dan 4-3-3
Pada laga uji coba melawan Taiwan dan Lebanon, Kluivert mulai meninggalkan pola 3-4-3 yang mengandalkan tiga bek tengah seperti Jay Idzes, Rizki Ridho, dan Justin Hubner. Ia beralih ke formasi dengan empat bek sejajar, yakni 4-2-3-1 atau 4-3-3.
Di lini pertahanan, Kluivert sempat mencoba kombinasi baru dengan menurunkan Jordi Ahmad dan Kevin Dick. Namun, saat melawan Lebanon, duet Jay Idzes dan Kevin Dick terbukti tampil solid. Kluivert juga menempatkan Yacob Sayuri di bek kanan dan Shayne Pattynama di bek kiri. Dengan jadwal padat dan performa yang naik turun, pasangan Jay Idzes–Kevin Dick diprediksi tetap menjadi andalan melawan Arab Saudi dan Irak.
Fleksibilitas Taktik
Kluivert dikenal fleksibel dalam menerapkan taktik. Formasi 4-3-3 memberikan opsi serangan lebih agresif, sementara 4-2-3-1 memungkinkan transisi bertahan lebih kuat. Di lini tengah, dua gelandang bertahan seperti Joey Pelupessy dan Calvin Verdonk disiapkan untuk menjaga stabilitas sekaligus mengalirkan bola dari lini belakang.
Perubahan ini diharapkan bisa meningkatkan kreativitas serangan Indonesia, yang sebelumnya kesulitan mencetak gol melawan tim-tim dengan pertahanan rapat seperti Lebanon.
Lini Depan: Harapan pada Pemain Muda
Di sektor serangan, Kluivert memiliki sejumlah opsi. Miliano Jonathan cukup konsisten di sayap kanan, sedangkan Ragnar Oratmangun diharapkan segera kembali setelah absen karena masalah kesehatan.
Namun, sorotan utama tertuju pada Ole Romeny. Penyerang muda ini menunjukkan performa impresif dengan mencetak tiga gol dalam empat pertandingan terakhir. Kombinasi Ole bersama Miliano di kanan dan Ragnar di kiri berpotensi menjadi senjata utama timnas.
Selain itu, Kluivert juga bisa mengandalkan Mauro Zijlstra dan Ramadan Sanata sebagai penyerang tengah. Meski keduanya cukup solid, kehadiran Ole memberi variasi lebih besar dalam serangan.
BACA JUGA:Polres Batu Siapkan Lahan untuk SPPG Program Makan Bergizi Gratis
Dua laga krusial melawan Arab Saudi pada 8 Oktober dan Irak pada 11 Oktober akan menjadi penentu langkah timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Dengan strategi baru dan kombinasi pemain terbaik, publik sepak bola Indonesia berharap timnas bisa tampil solid, memberikan kejutan, dan meraih hasil positif.