19 Agustus Juga Hari Kemanusiaan Sedunia, Saatnya Terus Teringat dan Tergerak Membantu Gaza

Selasa 19-08-2025,07:06 WIB
Editor : Agung Pamujo

Berdasarkan banyak laporan, apa yabg dialami penduduk Gaza layak untuk terus dapat perhatian dan kemudian kepedulian. Lebih-lebih pada  momen Hari Kemanusiaan ini. 

Jika dalam laporan PBB yang disebut adalah jumlah korban pekerja kemanusiaan terbesar terkahir ini terjadi di Gaza, juga jumlah siswa dan guru yang terbunuh akibat serangan negara penjajah, yang terjadi di Gaza berdasarkan laporan banyak sumber lain lebih buruk lagi. 

Jumlah besar korban sipil terbunuh, warga setempat yang kehilangan pemukiman dan kekurangan makanan, hingga pengusiran sewenang-senang oleh pasukan negara penjajah, bisa jadi pengingat betapa masih perlu terus peduli dan bergerak untuk membantu penduduk Gaza. Sekali lagi, pada momen Hari Kemanusiaan ini.

Apa yang Bisa Kita Lakukan

Untuk menarik kita kembali dari tepi itu, pada momen Hari Kemanusiaan ini saatnya mengubah kemarahan global menjadi tekanan nyata bagi mereka yang berkuasa. Dengan menuntut:

  • Melindungi pekerja kemanusiaan dan warga sipil yang mereka layani.
  • Menegakkan hukum humaniter internasional.
  • Mendukung pendanaan bagi jalur kehidupan yang kita klaim untuk dukung.

Jika kita tidak bisa melindungi orang-orang yang menyelamatkan nyawa, apa artinya bagi kita? Jika kita membiarkan hal ini terus berlanjut, kita berisiko kehilangan bukan hanya sebuah sistem, tetapi juga rasa kemanusiaan kita sendiri.

Mari kita bangun tekanan publik terhadap mereka yang berkuasa agar menegakkan hukum yang melindungi kemanusiaan.  Serta melindungi warga sipil dan pekerja kemanusiaan di zona konflik. Lakukan empat langkah ini: 

  • Gunakan suaramu: Setiap unggahan, tagar, dan percakapan membangun tekanan untuk perlindungan. Bagikan, bersuara, dan tuntut tindakan menggunakan #ActForHumanity.
  • Danai jalur kehidupan: Pekerja kemanusiaan tidak dapat bekerja tanpa keselamatan atau dukungan. Bantu menjaga aliran bantuan dan lindungi pekerja kemanusiaan – khususnya para responden lokal.
  • Mobilisasi: Di kota-kota, kampus, dan komunitas, orang-orang mulai mengambil sikap. Tunjukkan kepada para pemimpin bahwa dunia sedang mengawasi.
  • Berkarya dengan tujuan: Seniman, pencerita, dan influencer – gunakan karya, platform, dan brand-mu untuk menggugah emosi dan menginspirasi tindakan. Jadikan pesan ini mustahil untuk diabaikan.
Kategori :