Jelang Tayang pada 14 Agustus, Film Animasi 'Merah Putih: One For All' Jadi Perbincangan

Senin 11-08-2025,08:41 WIB
Reporter : Elvandha Ayu Fasha Habib Sabil
Editor : Agung Pamujo

MALANG, DISWAYMALANG.ID--Menjelang tayang perdana pada 14 Agustus 2025, film animasi nasional “Merah Putih: One For All” justru menjadi bahan perbincangan panas di media sosial. Meski membawa pesan persatuan dan semangat nasionalisme, publik menyoroti kualitas animasi yang dianggap tidak sebanding dengan anggaran produksi sebesar Rp6,7 miliar.

Film yang diproduksi oleh Perfiki Kreasindo ini menceritakan petualangan delapan anak dari berbagai daerah, yaitu Betawi, Papua, Medan, Tegal, Jawa Tengah, Makassar, Manado, dan Tionghoa yang membentuk “Tim Merah Putih”. Misi mereka adalah menyelamatkan bendera pusaka yang hilang tiga hari sebelum upacara kemerdekaan. Dengan durasi sekitar 70 menit, karya ini disutradarai sekaligus ditulis oleh Endiarto dan Bintang Takari, serta diproduseri oleh Toto Soegriwo.

BACA JUGA:11 Agustus Hari Hip-Hop, Mau Mulai Belajar? Ini Rekomendasi Tempat Kursusnya di Malang Raya

Dikritik Visualisasi Kaku

Namun, sejak trailer resmi dirilis awal Agustus di kanal YouTube, warganet langsung membanjiri kolom komentar dengan kritik. Banyak yang menyebut kualitas visualnya “terlalu kaku” dan “terlihat seperti tugas sekolah”. Sebagian bahkan membandingkan langsung dengan anime Jepang, yang jauh lebih halus meski dikerjakan dengan biaya setara per episode.

Kritik tidak hanya soal teknis animasi, tetapi juga menyasar komposisi tim kreatif. Beberapa netizen menilai film ini bukan karya “anak muda kreatif” seperti yang diharapkan, melainkan dominasi “bapak-bapak” di balik layar. Produser Toto Soegriwo menanggapi santai tudingan tersebut.

“Senyumin aja. Komentator lebih pandai dari pemain. Banyak yang mengambil manfaat dan postingan kalian jadi viral juga kan?” ungkapnya pada postingan instagramnya (9/8).

BACA JUGA:Survei Populix: Ungkap Prioritas Generasi Muda Indonesia dalam Memilih Hunian

Proses produksi yang berlangsung cepat yang dimulai dari Juni 2025 juga ikut dipertanyakan. Waktu yang singkat diduga membuat hasil akhir tidak maksimal, meski pihak produksi menyebut seluruh tahapan telah dilakukan sesuai rencana.

Meski dihujani kritik, tim Merah Putih: One For All tetap optimis jika film ini akan mendapat tempat di hati penonton, terutama anak-anak dan keluarga yang ingin menonton karya dengan pesan persatuan menjelang HUT RI ke-80.

Film ini akan tayang serentak di bioskop seluruh Indonesia mulai 14 Agustus 2025. Apakah pesan nasionalisme yang dibawanya mampu mengalahkan gelombang kritik? Jawaban itu akan terlihat setelah penayangan perdana pekan ini.

Kategori :