Gandeng Kampus, Migrant Center Malang Dirancang Sistematis dengan Fungsi Riset, Advokasi hingga Pemberdayaan

Minggu 10-08-2025,06:54 WIB
Reporter : Abdul Halim
Editor : Agung Pamujo

SINGOSARI, DISWAYMALANG.ID –Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat RI, Abdul Muhaimin Iskandar menegaskan Migrant Center yang akan dibangun di Malang dirancang sistematis. Dengan fungsi, mendampingi dan memberdayakan pekerja migran dari hulu ke hilir.

Sistem ini mencakup pendampingan sejak calon pekerja migran berada di desa hingga kembali ke tanah air. Termasuk program pasca-kepulangan.

“Sejak di desa, kecamatan, sampai berangkat dan pulang lagi, semua dalam sistem pemberdayaan,” jelas Muhaimin, saat mengikuti kegiatan Global Talent Day di Singosari, Sabtu (9/8).

Untuk itu, lanjut dia, pendirian Migrant Center yang akan menjadi pusat layanan terpadu bagi pekerja migran Indonesia ini  akan menggandeng kampus-kampus di Malang Raya. Kalangan perguruan tinggi akan dilibatkan, mulai dari tahap riset hingga pemberdayaan.

“Saya berkomitmen bersama perguruan tinggi di Malang untuk membangun migrant center, mulai dari proses riset, advokasi, hingga pemberdayaan, agar terkonsep sistematis dari hulu ke hilir,” tambahnya.

BACA JUGA:Menko PM Jalan Sehat Bersama Calon Pekerja Migran di Singosari, Gagas Dirikan Migrant Center di Malang

Terobosan Strategis untuk Pekerja Migran

Muhaimin menyebut, saat ini belum ada Migrant Center yang terbangun secara khusus sebagai proyek percontohan nasional. Beberapa daerah memang telah memiliki layanan parsial, seperti di Wonosobo, namun belum terintegrasi penuh.

“Kita ingin menghubungkan seluruh proses, mulai dari rekrutmen hingga pekerja migran kembali, agar akses dan perlindungan lebih optimal,” ujarnya. 

BACA JUGA:Jalur Menuju Gunung Semeru Diperkirakan Hujan, Pendaki Diminta Waspadai Potensi Longsor

Menurut Ketua Umum DPP PKB itu, migrant center akan menjadi terobosan strategis dalam meningkatkan perlindungan dan pemberdayaan pekerja migran. Juga akan menjadikan upaya pemerintah lebih terukur, sistematis, dan tidak berjalan secara sporadis.

“Kita ingin menghubungkan seluruh proses, mulai dari rekrutmen hingga pekerja migran kembali, agar akses dan perlindungan lebih optimal,” lanjutnya.

Mengenai alasan memilih mendirikan Migrant Center di Malang, Muhaimin menyebut dilatarbelakangi dua hal. Yakni, potensi sumber daya manusia di Malang dan keberadaan banyak kampus di Malang.

“Kita ingin Malang menjadi pusat global talent yang membanggakan Jawa Timur dan Indonesia,” pungkasnya. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait