UMM Autism Summit 2024 DItutup, Mahasiswi Jepang dan Malaysia Ikut Menang Lomba

Sabtu 05-10-2024,18:06 WIB
Reporter : Belqis
Editor : Agung Pamujo

Selain pengumuman sekaligus penyerahan hadiah untuk para pemenang lomba, hari terakhir UMM Autism Summit 2024 masih diisi dengan kegiatan ilmiah, berupa diskusi panel, dan lanjutan talent show dari ABK. 

Sesi diskusi panel menghadirkan pembicara Ni'matuzahroh, Ph.D dari UMM dan Eka Prastama Widiyanta, S.T, Anggota Komisi Nasional Disabilitas.  Ni'matuzahroh yang mendapat kesempatan berbicara awal, memaparkan materi terkait pendekatan holistik bagi orang tua dengan ABK.  Dia menekankan pentingnya tiga aspek utama dari pendekatan holistik itu. Yaitu mindfulness, self-compassion, dan coping strategies, untuk membantu orang tua mengatasi stres dan meningkatkan kualitas hidup.

"Di penelitian kami banyak orangtua yang bingung memahami karakterisik anak nya ini sehingga memerlukan pertolongan kami semua. Yang saya highlight dengan tinta merah ini aspek yang sangat memengaruhi kualitas hidup. Tiga aspek penting itu harus dilakukan agar orangtua tidak stres dalam mendidik anak," ujar Ni'matuzahroh.

Ni'matuzahroh, Ph.D dari UMM dan Eka Prastama Widiyanta, S.T.,  saat diskusi panel.

Sementara itu, Eka Prastama Widiyanta menyoroti pentingnya pendataan anak autis untuk meningkatkan akses layanan, intervensi dini, dan membangun komunitas inklusif.

Selain diskusi panel, acara penutupan yang digelar di GKB 4 Lantai 9 juga dimeriahkan kembali oleh penampilan ABK berbakat. Kembali ABK berbakat itu mengundang tepuk tangan wujud kekaguman penonton, seperti saat pembukaan UMM Autism Summit 2024 pada Kamis (3/10) lalu. 

BACA JUGA:Alif, Kenzo dan Rombongan Anak Berbakat dari Bali Memukau pada Pembukaan UMM Autism Summit 2024

Pada saat hari penutupan Sabtu (5/10) itu, salah satu penampilan yang paling menyita perhatian adalah penampilan piano dari Serafina, seorang siswa autis berusia 21 tahun dari SLB Autisme River Kids. Dengan lincahnya, Serafina membawakan dua lagu berjudul "Berbeda Istimewa" dan "Kau Lihat" yang dibawakan bersama guru pendampingnya. 


Serafina-- bermain organ tunggal

 


M. Shafwan Syakir Menari dan berhitung--

Tidak hanya itu, M. Shafwan Syakir, seorang anak berusia 10 tahun dengan diagnosis ASD, juga berhasil memukau penonton dengan kemampuan menari dan menghafal perkalian. Penampilannya ini menjadi bukti bahwa anak-anak berkebutuhan khusus mampu belajar dan berkembang jika diberikan dukungan yang tepat.


Penampilan anak-anak dari HS Media Prestasi--

Sesi selanjutnya yakni penampilan musik angklung oleh ABK dari HS Media Prestasi yang membawakan lagu Gundul-Gundul Pacul, dengan pembimbing Untari Devi. Mereka yang main angklung ini Rumi (16 tahun, kelas 10), Hylmi (16 tahun, kelas 9),  Salsa (12 tahun, kelas 5), 4. Fiona (14 tahun, kelas 7), Hanna (11 tahun, kelas 4), Tyaga (10 tahun, kelas 4) dan Choky (9 tahun, kelas 2). (*)

 

Kategori :