SINGOSARI, DISWAYMALANG.ID-- Ini contoh anak yang boleh disebut mbois lop. Setidaknya, menurut penilaian Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Nanda Rosifullah, si anak mbois itu, mengaku Rosifullah ingin memiliki sapi saat dalam satu kesempatan bertemu Khofifah dan ditanya cita-citanya. Jawaban itu, membuat Khofifah yang saat itu, Selasa (13/5) sedang dalam kunjungan ke Singosari dan salah satu agendanya membagikan sepatu buat siswa, terperangah.
BACA JUGA:SPAM Dusun Sumbul Diresmikan Gubernur Jatim, Warga Kini Bisa Nikmati Air Bersih
Dia menilai jawaban Nanda yang saat itu ikut menerima pembagian sepatu, istimewa. Pasalnya, anak-anak lain yang ditanya jawabannya khas anak-anak pada umumnya: cita-citanya ingin menjadi polisi, tentara, dokter, guru dan lainnya
“Mendengar jawaban sederhana (dari Nanda) namun penuh harapan itu, saya langsung mengambil inisiatif untuk mewujudkan keinginan Nanda,” kata Gubernur Khofifah.
Begitu terkesannya Khofifah, sampai dia tidak mau terlalu lama mewujudkan keinginan siswa SDN 2 Klampok, Singosari itu. Tidak sampai satu minggu, dia datang lagi ke Singosari. Kali ini, dengan membawa dua anak sapi, dan langsung datang ke rumah Nanda, di Desa Klampok, Singosari.
Didampingi Bupati Malang H.M Sanusi, Khofifah menyerahkan dua anak sapi itu ke Nanda yang didampingi kedua orangtuanya, pasangan Rohman dan Fitri Laila.
Selain sepasang anak sapi, Khofifah juga membantu pembangunan kandang di rumah. Kandang sudah dibangun terlebih dahulu dengan dibantu petugas Dinas Peternakan.
Khofifah berharap bantuan ini bisa menjadi jalan bagi pelajar sekolah dasar itu untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang peternak sapi yang sukses di masa depan.
"Pesan saya jangan berhenti belajar dan bersekolah. Semoga bisa menjadi peternak sapi yang top," ucap dia.
Mau Jadi Peternak
Lalu, apa kata Nanda? "Saya senang sekali. Saya memang ingin jadi peternak," katanya.
Dia pun mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Jatim atas bantuan dua anak sapi yang diberi nama Sri untuk yang betina, dan Rejeki (yang jantan).
Dia juga berjanji akan merawat sendiri anak sapi itu. Dan, berusaha tidak merepotkan orangtuanya yang sama-sama bekerja. Rohman, bapaknya, buruh tani, Fitri, ibunya, penjaga toko.
"Saya akan ngarit (baca: mencari rumput untuk pakan sapi, red.) sendiri sepulang sekolah," kata Nanda, tegas, setegas jawabannya saat ditanya cita-cita oleh gubernur, yang kini berbuah (sri dan) rejeki berupa dua anak sapi. (*)