JAKARTA, DISWAYMALANG.ID--Presiden Prabowo Subianto resmi meluncurkan empat Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) tepat pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025. Peresmian itu dilakukan di di SDN 05 Cimahpar, Bogor Utara, Jawa Barat, Jumat (2/5).
Keempat program tersebut mencakup rehabilitasi sekolah, digitalisasi pendidikan, bantuan bagi guru honorer, serta dukungan pendidikan bagi guru yang belum memiliki kualifikasi D4 atau S1.
Prabowo meresmikan program tersebut dengan didampingi oleh Menko PMK Pratikno dan Mendikdasmen Abdul Mu'ti. Peresmian itu ditandai dengan menekan bel sebagai tanda peluncuran Program Hasil Terbaik Cepat.
BACA JUGA:Pemerintah Akan Luncurkan 4 Paket Program Pendidikan, Salah Satunya Digitalisasi Pendidikan
Dalam acara itu turut hadir Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya, Wamendagri Ribka Haluk, Wamendiktisaintek Stella Christie, Wamenkomdigi Angga Raka Prabowo.
Pendidikan Hal Utama
Prabowo mengatakan pemerintah terus berkomitmen untuk menempatkan pendidikan dalam strategi pembangunan bangsa. "Pemerintah RI secara beruntun dari pemerintah ke masa ke masa selalu menempatkan pendidikan hal utama seluruh elit bangsa menyadari hal ini dan menggariskan strategi pembangunan bangsa yang sudah baik dan sudah benar," katanya
Menurut dia, Indonesia menempati posisi teratas dalam menempatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Indonesia (APBN) di bidang pendidikan. "Dibanding negara lain, negara kita menempatkan pendidikan teratas dalam APBN pendidikan yang paling utama kalau tidak salah APBN tertinggi di atas 22 persen kita bandingkan dengan negara lain," akunya.
Mantan Menteri Pertahanan ini mengatakan India menempatkan posisi anggaran dalam bidang pertahanan karena mengalami kemungkinan ancaman.
Dia pun bersyukur Indonesia tak mengalami perang dan dipimpin dengan kepemimpinan yang relatif damai. "Kita bersyukur bahwa cukup lama berkat kepemimpinan bangsa kita mengalami berapa puluh tahun masa relatif damai secara garis besar bangsa kita tidak mengalami perang besar mungkin sudah 60 tahun," imbuhnya.
Untuk itu, dia meminta semua pihak agar membangun negeri dengan kearifan dan dengan hati yang bersih demi masa depan anak dan cucu. "Marilah kita semua unsur bangsa marilah kita gunakan kesempatan ini untuk membangun negeri dengan kearifan dengan hati yang bersih dengan kejujuran sehingga kita bisa membangun masa depan anak-anak dan cucu kita apa negara ini mau jadi negara miskin pendidikan yang menentukan pendidikan sudah mendaparkan alokasi yang besar," ajaknya. (*)