Tidur juga berpengaruh pada nafsu makan dan performa fisik. Mahasiswa yang sering begadang cenderung makan sembarangan dan mudah lelah, yang berujung ke progres bulking yang lambat. Maka, mengatur pola tidur adalah investasi jangka panjang yang tidak kalah penting dari latihan atau makanan.
5. Fokus ke Target Makan Harian
Karena sulit ke gym rutin, fokuskan dulu ke memenuhi target makan harian. Hitung kebutuhan kalori dan protein sesuai berat badan, lalu cicil dalam lima kali makan per hari. Misalnya, berat 60 kg, butuh sekitar 90 gram protein per hari, yang bisa dibagi ke sarapan, makan siang, makan malam, dan dua camilan.
Jangan tunggu punya waktu kosong atau uang lebih buat latihan. Kalau asupan protein dan kalori belum terpenuhi, latihan keras pun hasilnya minim. Jadi, mulai dari manajemen makan dulu—karena makanan adalah pondasi utama dari proses pembentukan otot.
6. Meal Prep Sekali Seminggu Supaya Nggak Ribet Tiap Hari
Meal prep bisa jadi penyelamat untuk mahasiswa sibuk. Cukup luangkan waktu di akhir pekan untuk masak stok makanan seperti ayam ungkep, telur rebus, tempe goreng, dan nasi merah, lalu simpan dalam kotak makan. Jadi pas waktu mepet, tinggal panaskan, bukan pesan makanan mahal.
Dengan cara ini, mahasiswa bisa tetap makan teratur tanpa harus mikir menu tiap hari. Ini juga mencegah jajan sembarangan yang biasanya rendah gizi dan tinggi pengeluaran. Selain itu, meal prep bikin pola makan lebih terukur dan bisa dilacak progresnya.
7. Sediakan Cemilan Kalori Tinggi, Gampang Dimakan Kapan Aja
Selain makan utama, cemilan juga penting untuk nambah kalori harian. Contoh cemilan murah dan bergizi antara lain kacang tanah sangrai, roti tawar isi selai kacang, atau pisang dengan keju parut. Bisa dibawa ke kampus dan dimakan di sela aktivitas.
Cemilan seperti ini membantu menjaga surplus kalori tanpa harus makan besar terus. Mudah dikonsumsi, tidak bikin kenyang berlebihan, tapi tetap memberi asupan energi dan nutrisi. Cocok banget buat mahasiswa yang aktif dari pagi sampai malam.
8. Latihan Compound Saat Sempat ke Gym
Kalau cuma sempat ke gym seminggu sekali, maksimalkan dengan latihan compound seperti squat, deadlift, bench press, dan pull-up. Latihan ini melibatkan banyak otot sekaligus dan jauh lebih efisien daripada isolasi otot kecil seperti bicep curl atau leg extension.
BACA JUGA:Rekomendasi Sembilan Tempat Nge-gym di Malang, Ada yang Buka 24 Jam
Dengan latihan compound, dalam waktu 1 jam pun hasilnya sudah optimal. Fokus ke teknik dan beban progresif agar tetap ada perkembangan. Kalau bisa, rekam latihan dan evaluasi tiap minggu. Ini jauh lebih hemat waktu dan efektif dibanding latihan yang terlalu banyak gaya tapi tanpa hasil nyata.
9. Desain Rutinitas yang Konsisten, Bukan Ideal Tapi Sulit Dijalani
Idealnya memang makan empat kali, latihan tiap hari, dan tidur 8 jam. Tapi kalau kondisi tidak memungkinkan, bikin rutinitas yang realistis. Misalnya: latihan tiga kali seminggu, makan tiga kali plus dua cemilan, tidur 6 jam dan power nap 20 menit. Yang penting, bisa dijalani terus-menerus.