MALANG, DISWAYMALANG.ID -- Ada yang bilang, “jangan kerja bareng pacar, nanti berantem mulu.” Tapi kenyataannya, banyak banget anak kuliah yang justru ketemu jodoh dari organisasi. Nah masalahnya, kalau sudah jadian tapi tetap bareng di satu organisasi, bagaimana dong caranya supaya kerja tetap lancar dan hubungan tetap sehat? Apalagi di bulan ini, semua program kerja harus mulai di eksekusi dan makin padat.
Bisa banget kok menjalankan dua-duanya dengan aman, asal tahu cara mengatur peran dan emosi.
Ini dia sembilan langkahnya!
1. Sepakat Untuk Tidak Jadi “Satu Paket” di Setiap Agenda
Kalau ada agenda organisasi, jangan selalu muncul berdua terus. Tidak semua hal harus dilakukan bareng, apalagi kalau posisi kalian beda. Terlalu sering tampil bareng bisa bikin orang lain merasa “tidak enak” kalau mau terbuka atau kritik salah satu dari kalian.
Jadi, saling beri ruang. Misalnya, kalau dia handle divisi logistik, coba fokus ke humas atau media. Kalaupun satu event, jaga jarak proporsional. Jangan sampai dikira “kerjaannya pasangan melulu.” Biar kalian tetap dinilai objektif secara kinerja.
2. Punya ‘Kode Aman’ Buat Sinyal
Kadang, saat organisasi lagi panas-panasnya, ada momen di mana salah satu dari kalian bisa kecolongan emosi. Nah, siapkan “kode rahasia” yang bisa dikirim saat salah satu mulai overthinking, lelah, atau hampir meledak.
Kode ini bisa sesimpel emoticon di-chat, tatapan khas, atau istilah lucu yang cuma kalian berdua ngerti. Ini membantu banget biar kalian tetap sadar diri dan bisa saling redam tanpa drama berlebihan di ruang publik.
3. Bikin Kesepakatan: Siapa yang Harus Pulang Duluan
Kegiatan organisasi bisa sampai larut malam. Tapi tidak jarang juga bikin salah satu insecure kalau pasangan pulang bareng orang lain. Nah, daripada ribet mikir hal nggak penting, bikin kesepakatan sederhana seperti: kalau tidak bareng, kasih kabar siapa yang pulang duluan dan sama siapa.
Ini tidak lebay, tapi realistis. Soalnya, kadang masalah kecil kayak begini bisa jadi pemicu drama gede. Dengan transparansi ringan kayak gini, tidak posesif tapi tetap peduli. Aman buat organisasi, aman juga buat hati.
4. Jangan Jadi “Shadow Leader” Pasangan
Kalau pasangan punya jabatan penting, jangan otomatis ikut ngatur-ngatur. Hindari jadi “shadow leader” yang nyuruh-nyuruh di belakang layar karena ngerasa punya akses lebih dekat. Itu bisa bikin konflik internal organisasi.
Lebih elegan kalau tetap punya peran sendiri dan menunjukkan kredibilitas tanpa embel-embel status pacar siapa.