17 April Hari Kelelawar Internasional, Apresiasi untuk Kelelawar, Sang Pahlawan Ekosistem Dalam Diam!

Kamis 17-04-2025,12:44 WIB
Reporter : Immanuela Regina
Editor : Agung Pamujo

MALANG, DISWAYMALANG.ID -- Kelelawar sering dicap sebagai makhluk menyeramkan, penuh mitos, bahkan pembawa penyakit.

Tapi dunia sains membuktikan hal sebaliknya. Kelelawar ternyata berperan besar dalam menjaga ekosistem tetap seimbang. Di balik sayap tipis dan gaya hidup malamnya, kelelawar menyumbangkan jasa luar biasa untuk pertanian, kehutanan, bahkan kesehatan manusia.

Setiap 17 April, dunia memperingati International Bat Appreciation Day, hari yang didedikasikan untuk memahami, melindungi, dan mengapresiasi makhluk terbang satu ini!

1. Penyerbuk Malam yang Tak Terlihat

Kelelawar merupakan penyerbuk utama untuk lebih dari 500 spesies tanaman, termasuk pisang, durian, dan agave. Karena mereka aktif di malam hari, banyak tanaman yang memang hanya bisa diserbuki oleh kelelawar. Tanpa mereka, regenerasi tanaman-tanaman ini akan terganggu dan berujung pada penurunan produksi.

Dalam Journal of Applied Ecology, disebutkan bahwa kontribusi kelelawar terhadap penyerbukan sangat signifikan di daerah tropis. Mereka memiliki pola terbang yang efisien, memungkinkan mereka menyerbuki dalam jumlah besar dalam waktu singkat—suatu keuntungan ekologis yang jarang dimiliki penyerbuk lain.

2. Pengendali Hama yang Lebih Hemat dari Pestisida

Satu ekor kelelawar kecil bisa memangsa hingga 1.000 serangga per jam. Itu artinya, dalam semalam, mereka bisa menyelamatkan hektaran ladang dari kerusakan akibat hama. Ini membuat mereka menjadi pengendali hama alami yang lebih murah, efektif, dan ramah lingkungan daripada pestisida.

Dalam Biological Conservation, penelitian menunjukkan bahwa populasi kelelawar dapat menekan serangan hama di lahan jagung dan kapas hingga 50%!

3. Guano: Pupuk Super dari Langit

Kotoran kelelawar alias guano memiliki kandungan nitrogen, fosfor, dan kalium yang sangat tinggi. Ini menjadikannya salah satu pupuk organik paling kuat dan efisien, yang sudah digunakan sejak ratusan tahun lalu, bahkan sebelum pupuk buatan dikembangkan.

Journal of Environmental Management mencatat bahwa guano tidak hanya mempercepat pertumbuhan tanaman, tapi juga memperbaiki struktur tanah. Kandungan mikronutrien dan mikroorganisme aktif di dalamnya membuat tanah lebih subur dan mampu menyerap air lebih baik.

4. Navigasi Canggih lewat Echolocation

Kelelawar bukan makhluk yang “buta”. Mereka menggunakan sistem sonar biologis yang disebut echolocation—memancarkan suara berfrekuensi tinggi dan menangkap pantulannya untuk mengenali objek dan mangsa di sekitar mereka.

Penelitian dalam Nature Neuroscience menjelaskan bahwa echolocation pada kelelawar begitu presisi hingga mereka bisa membedakan ukuran dan bentuk serangga dari jarak lebih dari dua meter. Kemampuan ini menjadi inspirasi bagi teknologi sonar, radar, bahkan alat bantu navigasi untuk penyandang tunanetra!

5. Penanda Kesehatan Ekosistem

Kategori :