KH. Marzuki Mustamar Sarankan Pemkot dan Masyarakat Batu Perbanyak Sediakan Pangan Halal Dukung Wisata Religi

Selasa 18-03-2025,01:18 WIB
Reporter : Agung Budi Prasetyo
Editor : Agung Pamujo

KOTA BATU, DISWAYMALANG.ID– KH. Marzuki Mustamar hadir sebagai penceramah dalam acara Kajian Malam Nuzulul Quran yang mengangkat tema Merajut Silaturahmi dalam Keberagaman dan Kebersamaan untuk Mewujudkan Batu Sae di Madjid Brigjen Soe.giyono. Kita Batu, Senin (17/3). Dalam acara yang diselenggarakan Pemerintah Kota (Pemkot) Batu ini, KH. Marzuki menyampaikan pesan penting agar Wali Kota Batu lebih memprioritaskan pengembangan sektor pariwisata, pertanian, dan religi.

Pesan Religius dalam Kajian Nuzulul Quran

Dalam ceramahnya, KH. Marzuki Mustamar membahas berbagai aspek keislaman, seperti zakat, puasa, serta hal-hal yang dapat membatalkan ibadah puasa. Penyampaiannya berlangsung dengan penuh kehangatan dan diselingi canda tawa, sehingga audiens dapat menerima materi dengan antusias.

Salah satu pembahasan yang menarik perhatian adalah mengenai musafir yang sedang berpuasa. Pimpinan Pondok Pesantren Sabilurrosyad. Gasek, Malang ini mencontohkan situasi di mana seorang pejabat seperti Wali Kota Batu, yang sering bepergian ke luar daerah untuk urusan dinas, tetap diwajibkan untuk berniat dan sahur sebelum berangkat.

Namun, jika dalam perjalanan merasa tidak mampu melanjutkan puasa, maka diperbolehkan untuk membatalkannya karena terdapat udzur syar’i.

Selain itu, Marzuki juga menegaskan pentingnya membayar zakat fitrah sesuai dengan mazhab yang dianut. Ia mengingatkan bahwa jika seseorang mengikuti mazhab yang mewajibkan pembayaran zakat dengan beras, maka harus konsisten dengan aturan tersebut tanpa mencampurkan dengan mazhab lain.

BACA JUGA:Wali Kota Batu Nurrochman Ingin Wujudkan Kota Batu Sebagai Destinasi Pariwisata dan Religi

Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat

Selain memberikan pemahaman keagamaan, mantan Ketua Tanfidz Nahdlatul Ulama Jawa Timur ini juga menyampaikan pesan khusus kepada jajaran pemerintahan Kota Batu. Termasuk Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batu yang keduanya malam itu juga hadir. Dia berpesan Wali Kota dan jajarannya agar lebih memperhatikan kesejahteraan masyarakat melalui sektor unggulan kota tersebut.

Ia mengibaratkan Kota Batu seperti hadis Nabi Muhammad SAW yang menyebutkan bahwa jika seorang tamu dilayani dengan baik hingga merasa senang, maka dosa tuan rumah akan dilebur. Hadis ini, menurutnya, dapat diterapkan dalam pengembangan sektor pariwisata. Dengan memberikan pelayanan terbaik bagi wisatawan yang datang dari berbagai daerah, masyarakat Kota Batu tidak hanya mendapatkan rezeki tetapi juga pahala karena telah memuliakan tamu.

Optimalisasi Pariwisata Berbasis Pertanian dan Halal Lifestyle

Tidak hanya menyoroti pariwisata, Marzuki juga menekankan pentingnya pertanian sebagai sektor pendukung utama. Ia mendorong agar masyarakat dan pemerintah dapat memanfaatkan lahan pertanian secara maksimal guna menunjang kebutuhan wisatawan, khususnya dalam penyediaan bahan pangan halal.

“Jika kita menjadikan hadis Nabi sebagai pedoman, maka kita juga harus memastikan sektor-sektor pendukungnya berfungsi dengan baik. Misalnya, dengan menanam sayuran sendiri yang sudah terjamin kehalalannya atau mengedukasi pedagang ayam tentang tata cara penyembelihan yang sesuai syariat. Dengan begitu, wisatawan muslim akan merasa nyaman dan lebih percaya untuk berkunjung,” ujar Marzuki.

Harapan Menuju Kota Batu yang Lebih Sejahtera

Marzuki berharap, melalui pemanfaatan lahan pertanian yang optimal, kolaborasi aktif antara masyarakat dan pemerintah, serta penerapan konsep wisata halal, maka visi Batu Sae dapat segera terwujud. Kota Batu diharapkan tidak hanya dikenal sebagai destinasi wisata unggulan, tetapi juga menjadi kota yang berdaya saing dengan mempertahankan nilai-nilai religi dan budaya yang kuat. (*)

Kategori :