Prof. Sucipto menyoroti pentingnya pemberdayaan masyarakat, terutama di pedesaan yang mencakup 89% wilayah Indonesia. Menurutnya, peningkatan kualitas masyarakat di sektor pertanian dapat mengurangi kesenjangan ekonomi.
“Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) menjadi fasilitator dalam meningkatkan keterampilan masyarakat agar mereka lebih berdaya secara ekonomi dan sosial,” katanya.
5. Prof. Aripriharta, S.T., M.T., Ph.D. (Elektronika Daya dan Aplikasinya)
Dalam bidang elektronika daya, Prof. Aripriharta memperkenalkan Srengenge 4.0, sebuah konverter cerdas yang memungkinkan panel surya bekerja lebih efisien di berbagai kondisi ekstrem.
“Srengenge 4.0 bukan sekadar prototipe, melainkan hasil penelitian bertahun-tahun yang kini hadir sebagai solusi nyata dalam revolusi energi hijau,” ujarnya.
Puncak Penghormatan Akademik
Pengukuhan lima guru besar ini menegaskan komitmen Universitas Negeri Malang dalam mengembangkan inovasi dan riset berbasis keilmuan. Dengan kontribusi mereka, diharapkan Indonesia dapat terus maju dalam berbagai sektor, mulai dari teknologi hingga pendidikan dan pemberdayaan masyarakat. (*)