Sementara, Ketua Institut Atsiri UB Prof. Dr. Drs. Warsito, M.S., menjelaskan bahwa keberadaan "Omah Atsiri" bertujuan untuk memperkenalkan minyak atsiri sebagai komoditas strategis yang memiliki banyak manfaat.
"Omah Atsiri ini adalah wujud nyata dari hasil riset kami yang bertujuan memperkenalkan atsiri, menjadi wahana edukasi, serta pusat pelatihan bagi pihak yang menekuni atsiri," ujar Warsito.
Dukungan dari Pemerintah Daerah
Rektor UB bersama Bupati Trenggalek, pemilik Jatim Park Group, dan jajaran terkait di depan Omah Atsiri--prasetya.ub.ac.id
Dalam soft opening itu, juga hadir Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin. Dia hadir untuk menjajaki pengembangan produk minyak atsiri di Trenggalek.
Bupati Nur Arifin menyatakan kesiapannya untuk mendukung pengembangan atsiri lebih lanjut. Ia menawarkan hibah tanah di wilayah Trenggalek sebagai lahan pengembangan minyak atsiri bagi UB.
“Kita bersedia menghibahkan tanah di bukit Trenggalek untuk ditanami Atsiri karena kita memiliki kebijakan, kalau yang masuk adalah universitas, kita berkenan untuk menghibahkan tanah tersebut,” ungkapnya. (*)