BLIMBING, DISWAYMALANG.ID--Bertepatan dengan perayaan Tahun Baru Imlek, Kampung Budaya Polowijen (KBP) menggelar pertunjukan khusus bertajuk Gejug Gongseng #1, Rabu (29/1).
Agenda utama event di kampung budaya yang terletak di kawasan Blimbing, Kota Malang ini adalah gerakan menari bersama yang menggabungkan berbagai tarian tradisional. Yakni, tari Topeng Malang, Jaranan, dan Bantengan.
Tiga tarian itu disatukan dalam satu pertunjukan, dengan ciri: para penari memakai gelang kaki bernama gongseng, yang dilengkapi dengan lonceng kecil. Suara gemerincing dari gongseng membantu penari dalam mengikuti tempo musik sesuai dengan gerakan tari yang dilakukan.
Menurut Isa Wahyudi, penggagas kesenian di kampung ini, gongseng merupakan elemen penting dari tarian ini.
“Gejug Gongseng ini merupakan salah satu yang viral, di mana sebagai tanda menari bersama, kapan dan di mana pun, serta dengan tarian apapun, terutama yang menggunakan gongseng,” jelas sosok yang lebih dikenal sebagai Ki Demang ini.
Kegiatan ini terbuka untuk umum diikuti oleh peserta dari berbagai wilayah di Malang Raya. Mereka menampilkan berbagai tarian tradisional
Total ada sekitar 75 penari dari tujuh sanggar seni yang berpartisipasi dalam pertunjukan ini. Ke-75 penari itu terbagi menjadi 16 tim.
Penampilan Tari Greget Pincuk dari Sanggar Gongpro Singosari Malang dengan gongseng dipergelangan kaki-Metta/Disway Malang-
Meski tidak menampilkan kesenian khas Tionghoa, nuansa Imlek tetap terlihat dengan dominasi warna merah. Baik dalam dekorasi maupun kostum sebagian penari.
Dalam narasi di unggahan tentang event ini di akun instagram KBP pun tertulis: Ayo Imlek ke KBP Gejug Gonseng.
Daftar Sanggar dan Penari yang Berpartisipasi
1. Kampung Budaya Polowijen
o Tari Topeng Bapang
o Tari Topeng Sabrang
o Tari Topeng Patih