SURABAYA, DISWAYMALANG.ID--Gangguan operasional akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang berdampak pada keterlambatan kedatangan kereta api di Stasiun Malang.
Hingga Rabu (22/1) pukul 10.00 WIB, dua perjalanan kereta api dilaporkan terlambat akibat pengalihan pola operasi yang dilakukan untuk menjaga keselamatan perjalanan.
Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, menjelaskan bahwa keterlambatan tersebut terjadi pada dua kereta berikut:
1. KA 108 Jayabaya, relasi Pasar Senen–Malang, mengalami keterlambatan sekitar 92 menit.
2. KA 216 Majapahit, relasi Pasar Senen–Malang, mengalami keterlambatan sekitar 90 menit.
Upaya Normalisasi Jalur
PT KAI Daop 8 Surabaya memastikan bahwa langkah-langkah pemulihan jalur di wilayah Daop 4 Semarang terus dilakukan agar perjalanan kereta api dapat kembali berjalan normal. Proses normalisasi ini memerlukan waktu, terutama karena kondisi banjir yang cukup parah di beberapa titik jalur kereta api.
"Sampai saat ini, upaya normalisasi jalur terus dilakukan hingga dapat dilewati kembali oleh perjalanan kereta api," ujar Luqman Arif.
Kompensasi untuk Penumpang
Sebagai bentuk tanggung jawab kepada pelanggan, PT KAI memberikan kompensasi dalam bentuk service recovery, sesuai ketentuan dalam Permenhub Nomor 63 Tahun 2019. Kompensasi ini mencakup makanan ringan, minuman, hingga pengembalian sebagian biaya tiket, tergantung pada durasi keterlambatan yang dialami.
KAI Daop 8 Surabaya menyampaikan permohonan maaf kepada para pelanggan atas adanya kelambatan ini.
“Sebagai kompensasi, para pelanggan terdampak akan dibagikan service recovery sesuai Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api," tambahnya.
Langkah ini diambil untuk meminimalkan ketidaknyamanan yang dirasakan oleh para penumpang, sekaligus menunjukkan komitmen PT KAI dalam menjaga standar pelayanan meski menghadapi tantangan operasional.
Dampak Luas Banjir di Daop 4 Semarang
Banjir di wilayah Daop 4 Semarang tidak hanya mengganggu jadwal perjalanan kereta api, tetapi juga memengaruhi jalur utama yang menghubungkan Jawa Tengah dengan Jawa Timur. Gangguan ini memaksa PT KAI melakukan pengalihan rute sementara untuk memastikan keselamatan perjalanan kereta api.