LOWOKWARU, DISWAYMALANG.ID--Perkembangan industri halal nasional mendorong peran strategis lembaga pemeriksa halal dalam memastikan kepatuhan, kecepatan layanan, dan kredibilitas sertifikasi. Di tengah kebutuhan tersebut, Lembaga Pemeriksa Halal Universitas Brawijaya (LPH UB) mencatat lonjakan kinerja signifikan setelah bertransformasi menjadi LPH Utama, dengan cakupan layanan nasional hingga internasional.
Direktur Utama PT Brawijaya Multiusaha (BMU) Dr Edi Purwanto STP MM menjelaskan bahwa posisi LPH UB saat ini telah melampaui status regional.
“LPH UB itu sekarang statusnya sudah LPH utama. Kalau LPH pratama hanya boleh melakukan pemeriksaan di tingkat provinsi, tapi kalau LPH utama itu bisa nasional bahkan internasional. Jadi sudah global,” ujar Edi ditemui Disway Malang, Selasa (22/12).
Status tersebut menempatkan LPH UB dalam kelompok terbatas lembaga pemeriksa halal yang memiliki otoritas luas, seiring implementasi Undang-Undang Jaminan Produk Halal dan penguatan peran Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).
Masuk Pengelolaan Profesional, Kinerja Melonjak
LPH UB resmi masuk sebagai unit usaha yang dikelola secara profesional pada pertengahan 2024. Sebelumnya, operasional lembaga ini masih berbasis pagu anggaran, dengan ruang terbatas untuk ekspansi dan inovasi layanan.
BACA JUGA:Dari Korporasi ke Kampus: Haruskah Universitas Dikelola dengan Cara Berpikir Seorang CEO?
“LPH ini terus terang baru masuk ke kami itu di pertengahan 2024. Sebelumnya berbasis anggaran, sekarang justru mampu menghasilkan laba yang signifikan,” kata Edi.
Sejak dikelola dengan pendekatan korporasi, LPH UB menunjukkan pertumbuhan cepat. Baik dari sisi kapasitas layanan, jumlah auditor, maupun volume pemeriksaan halal. Dalam kurun waktu kurang dari dua tahun, LPH UB kini memiliki 85 auditor halal aktif. Yang sebagian besar merupakan alumni Universitas Brawijaya dan tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Lonjakan jumlah auditor, percepatan layanan berbasis digital, serta kepercayaan mengaudit industri besar hingga luar negeri menandai babak baru industri halal berbasis kampus.-Elsa Amalia Kartika Putri-Disway Malang
“Sekarang Alhamdulillah kita sudah punya auditor alumni dari berbagai daerah di Indonesia. Target saya 2026 seluruh Indonesia harus ada perwakilan auditor,” ujarnya.
Strategi pemerataan auditor ini dinilai krusial untuk meningkatkan efisiensi layanan dan mempercepat proses audit halal, terutama bagi pelaku usaha di daerah.
Ekspansi Internasional dan Peringkat Nasional
Tidak hanya memperkuat jaringan domestik, LPH UB juga mulai menembus pasar global. Pada 2025, lembaga ini memperoleh kepercayaan melakukan pemeriksaan halal di luar negeri, yakni di Tiongkok dan Tunisia.
“Alhamdulillah di 2025 kita sudah dapat kepercayaan mengaudit di luar negeri. Kita mengaudit di Cina sama di Tunisia,” ujar Edi.
BACA JUGA:UB Masuk Enam Besar Perguruan Tinggi Terbaik Nasional Versi UNIRANKS, Perkuat Daya Saing Global
Capaian tersebut mendorong posisi LPH UB masuk dalam lima besar LPH nasional. Manajemen menargetkan peningkatan peringkat menjadi tiga besar nasional pada 2026, seiring peningkatan kapasitas auditor dan penetrasi pasar industri skala menengah hingga besar.