JAKARTA, DISWAYMALANG.ID–Anggota Komite Eksekutif (Exco) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Endri Erawan mengungkapkan bahwa saat ini federasi telah melakukan wawancara terhadap sejumlah kandidat pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia. Nantinya, federasi segera mengumumkan sosok terpilih diperkenalkan ke publik paling lambat Januari 2026.
Endri mengungkapkan, proses wawancara tersebut dilakukan bersama Anggota Exco PSSI Muhammad, serta melibatkan Penasihat Teknis Timnas Indonesia Jordi Cruyff dan Direktur Teknik PSSI Alexander Zwiers.
Kehadiran jajaran teknis ini disebut menjadi bagian penting dalam memastikan kandidat pelatih benar-benar sesuai dengan kebutuhan Timnas Garuda. "Semua proses wawancara sudah kami lakukan dan hasilnya juga sudah saya laporkan kepada Ketua Umum," jelas Endri, Jumat (19/12).
Tak Mau Beli Kucing dalam Karung
Proses pencarian pelatih baru Timnas Indonesia memang dilakukan dengan pendekatan berbeda dan lebih ketat. Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir mengirimkan pesan tegas kepada dua kandidat kuat pelatih. "Kami tidak ingin beli kucing dalam karung!," tekan Endri Erawan.
Pesan itu disampaikan langsung Erick Thohir ketika menemani rangkaian proses wawancara calon pelatih Timnas Indonesia yang baru saja rampung.
Endri mengungkapkan bahwa wawancara tersebut digelar untuk menggali kesiapan dan komitmen total para kandidat sebelum diberi kepercayaan memimpin Skuad Garuda.
"Tujuan interview memang untuk menggali apakah calon pelatih itu siap atau tidak all out untuk Timnas Indonesia. Pesan dari Pak Ketua Umum sangat jelas, target kita tidak main-main," terang Endri.
Target Lolos Piala Dunia 2030
Menurut Endri, PSSI menargetkan lolos ke Piala Dunia 2030 sebagai sasaran jangka panjang. Karena itu, federasi menuntut sosok pelatih yang benar-benar kompeten, memiliki rekam jejak karier kuat, serta datang dengan persiapan matang.
"Kami ingin berusaha lolos ke 2030. Makanya kami harus mencari pelatih yang kompeten, punya jejak karier bagus, dan yang terpenting well prepared," tegas Endri.
Ia menambahkan bahwa federasi sendiri ingin pelatih yang bukan sekadar datang dengan nama besar, tetapi juga memiliki komitmen hati untuk Indonesia. Pengalaman masa lalu menjadi pelajaran penting agar federasi tidak kembali mengulang kesalahan dalam perekrutan.
"Kami ingin pelatih terbaik yang betul-betul hatinya untuk Indonesia. Kami tidak mau terjadi kejadian kurang baik seperti sebelumnya. Jadi, sejak awal sudah harus sepemahaman," ungkap dia.
STY Dulu Juga lewat Proses Wawancara
Endri juga mengungkapkan bahwa metode wawancara ini bukan hal baru di PSSI. Saat merekrut Shin Tae-yong, PSSI juga melakukan proses serupa untuk memastikan kesesuaian visi antara pelatih dan federasi.
"Waktu STY juga kami lakukan interview. Sekarang, setelah evaluasi kegagalan di ronde keempat kemarin, kami evaluasi lagi bagaimana proses perekrutan pelatih yang baik. Dari situlah diputuskan PSSI melakukan interview," jelasnya.
Dalam proses seleksi kali ini, wawancara dilakukan bersama Anggota Exco PSSI Muhammad, serta melibatkan Penasihat Teknis Timnas Indonesia Jordi Cruyff dan Direktur Teknik PSSI Alexander Zwiers. "Kami interview berempat, tapi Pak Ketua Umum ada di sana dan mengikuti langsung," pungkas Endri.
John Herdman, Giovanni van Bronckhorst, hingga John Heitinga
Di tengah proses yang berlangsung, sejumlah nama besar pelatih internasional santer dikaitkan dengan kursi pelatih Timnas Indonesia. Beberapa di antaranya adalah mantan pelatih Timnas Kanada John Herdman, legenda Timnas Belanda sekaligus asisten pelatih Liverpool Giovanni van Bronckhorst, hingga mantan pelatih Ajax John Heitinga.