Mereka yang memiliki riwayat asam urat dianjurkan lebih berhati-hati dalam memilih makanan olahan.
Peran Mi Instan yang Jarang Disadari
KANDUNGAN NATRIUM yang tinggi pada mi dan sosis terbukti berperan dalam meningkatkan tekanan darah.-istock---
Meskipun mi instan bukan makanan tinggi purin, produk ini tetap kerap dikaitkan dengan asam urat karena faktor lain.
Kuah bumbu mi instan mengandung garam dan penguat rasa yang dapat menahan cairan tubuh dan memperberat kerja ginjal.
Ginjal yang bekerja lebih keras dalam jangka panjang berpotensi mengalami penurunan efisiensi dalam membuang asam urat.
Pakar menilai bahwa pola konsumsi yang berulang dan tidak diimbangi gizi lain dapat memicu ketidakseimbangan metabolik. Kondisi itu pada beberapa orang bisa berdampak pada kadar asam urat.
Pola Hidup Berperan Signifikan
Para ahli mengingatkan bahwa makanan bukan satu-satunya penyebab darah tinggi dan asam urat.
Faktor lain seperti stres, kurang tidur, kebiasaan merokok, dan berat badan berlebih memiliki kontribusi besar terhadap dua masalah kesehatan tersebut.
Karena itu, dampak mie dan sosis tidak bisa dilihat secara berdiri sendiri. Kombinasi pola makan dan gaya hidup keseluruhan lebih menentukan apakah seseorang berisiko atau tidak.
Konsumsi secara Terbatas dan Terukur
Ahli nutrisi menganjurkan konsumsi mi dan sosis secara terbatas, misalnya tidak lebih dari 1–2 kali per minggu.
Pengolahan yang lebih sehat, seperti mengurangi bumbu, menambah sayuran, dan membatasi penggunaan minyak, dapat membantu menurunkan risiko.
Sebagai alternatif, masyarakat dianjurkan meningkatkan konsumsi makanan segar seperti sayur, buah, dan protein tanpa lemak.
Bagi mereka yang memiliki hipertensi atau kadar asam urat tinggi, konsultasi dengan tenaga kesehatan dianjurkan untuk menentukan batas aman konsumsi.
Pengaturan menu seimbang perlu diterapkan untuk menghindari dampak jangka panjang.
Masyarakat Harus Cermat Membaca Informasi Gizi
CERMAT membaca label gizi pada makanan kemasan menjadi cara efektif untuk mengatur asupan gizi yang masuk tubuh.-istock---
Selain mengurangi porsi, masyarakat juga diimbau memeriksa label nutrisi pada kemasan. Informasi mengenai kandungan natrium, lemak jenuh, dan bahan tambahan dapat membantu menentukan pilihan yang lebih sehat.