Banyak seniman dari Malang Raya dan luar kota yang memilih Batu sebagai tempat menetap karena suasananya yang tenang dan inspiratif. Tidak heran kota ini kaya dengan sanggar, galeri, dan kerajinan.
Kepala Bidang Kebudayaan Disparta Kota Batu Sintiche Agustina Pamungkas pada awal November 2025 mengatakan, terdapat 350 sanggar seni sudah mengantongi nomor induk kesenian. Sanggar itu terdiri atas berbagai jenis seni: jaranan, bantengan, seni tari, dll.
Pada April 2025, juga tercatat 165 seniman lokal pernah berpartisipasi dalam pameran seni rupa dan kriya pajang.
9. Panorama Pegunungan yang Membuat Takjub
Ke mana pun memandang, Batu selalu menawarkan latar gunung yang megah. Kombinasi udara dingin, lembah hijau, dan kabut pagi membuatnya jadi kota yang sangat fotogenik. Panorama gunung di sekitar Kota Batu meliputi pemandangan Gunung Arjuno, Gunung Semeru, Gunung Kawi, Gunung Panderman, dan Gunung Kelud.
Beberapa lokasi menawarkan pemandangan yang spektakuler, seperti Bukit Brakseng yang menawarkan pemandangan langsung ke Gunung Arjuno dan Kawi. Bukit Jengkoang dengan latar Gunung Arjuno dan hutan pinus. Juga, Gunung Panderman yang bisa melihat Gunung Bromo dari kejauhan.
Kota Kecil yang Menyimpan Rasa Pulang
Kota Batu bukan sekadar destinasi wisata. Ia adalah kota yang menawarkan keseimbangan —antara alam dan modernitas, keramaian dan ketenangan, tradisi dan perkembangan.
Setiap kunjungan selalu menghadirkan pengalaman berbeda: udara dingin yang menyapa, aroma kebun apel yang menenangkan, hingga pemandangan pegunungan yang sulit dilupakan.
Di balik pesonanya, Batu mengajarkan satu hal: bahwa kota kecil pun bisa meninggalkan kesan besar. Dan entah mengapa, ketika seseorang pergi dari kota ini, selalu ada rindu yang ingin kembali dipenuhi.