1 tahun disway

Keutamaan Puasa Sunah pada Awal Zulhijah, Waktu Emas Raih Pahala Berlipat

Keutamaan Puasa Sunah pada Awal Zulhijah, Waktu Emas Raih Pahala Berlipat

Ilustrasi berbuka puasa Dzulhijjah 1446 H--shutterstock

MALANG, DISWAYMALANG.ID-- Bulan Zulhijah adalah salah satu bulan mulia dalam kalender Islam yang penuh dengan keutamaan dan peluang untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sepuluh hari pertamanya merupakan waktu yang istimewa untuk memperbanyak amal shalih, terutama puasa Sunah.

BACA JUGA:Link Live Streaming Sidang Isbat Idul Adha 2025 Penetapan 1 Dzulhijjah 1446 H, Cek Hasilnya di Sini!

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:

«مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ» يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ؟ قَالَ: «وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ»

“Tidak ada satu amal shalih yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal shalih yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu sepuluh hari pertama bulan Zulhijah).” Para sahabat bertanya, “Tidak pula jihad di jalan Allah?” Nabi SAW menjawab, “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun.” (HR. Bukhari).

Hadis ini menegaskan bahwa amal shalih di sepuluh hari pertama Zulhijah memiliki keutamaan luar biasa, bahkan melebihi jihad, kecuali jihad yang dilakukan dengan pengorbanan total. Puasa Sunah menjadi sarana utama untuk meraih keutamaan ini.

Kebiasaan Rasulullah SAW Berpuasa di Awal Zulhijah

Rasulullah SAW memberikan teladan nyata dalam memanfaatkan waktu mulia ini. Dalam sebuah riwayat, beliau biasa berpuasa pada sembilan hari pertama Zulhijah, sebagaimana disebutkan:

«كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ تِسْعَ ذِي الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ»

“Rasulullah SAW biasa berpuasa pada sembilan hari awal Zulhijah, pada hari Asyura (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya, dua hari Senin pertama dalam setiap bulan, dan hari Kamis.” (HR. Abu Dawud).

Riwayat lain dari Abu Awanah juga menyebutkan:

«كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ تِسْعَ ذِي الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ»

Kebiasaan Rasulullah SAW ini menjadi teladan bagi umat Islam untuk memanfaatkan sembilan hari pertama Zulhijah dengan puasa Sunah. Puasa ini tidak hanya mencakup puasa khusus Zulhijah, tetapi juga dapat digabungkan dengan puasa Sunah lainnya, seperti puasa Dawud, puasa Ayyamul Bidh, puasa Senin-Kamis, dan puncaknya adalah puasa Arafah pada tanggal 9 Zulhijah.

Jadwal Puasa Sunah di Awal Zulhijah 1446 H

Sumber: muhammadiyah.or.id