1 tahun disway

Panduan Menulis Prompt AI untuk Pemula

Panduan Menulis Prompt AI untuk Pemula

Panduan menulis prompt AI untuk pemula. Foto: contoh instruksi mendetail untuk meminta Gemini menulis artikel tentang traveling.-Gemini---

MALANG, DISWAYMALANG.ID–Pernahkah kamu merasa hasil dari Artificial Intellegence (AI) tidak sesuai dengan yang kamu bayangkan? Mungkin bukan karena AI-nya yang salah, tapi karena prompt-nya.

Di dunia kecerdasan buatan, terutama generatif seperti ChatGPT atau Gemini, prompt adalah kunci. Ia bukan sekadar perintah. Tetapi jembatan antara ide manusia dan mesin. Dan menulis prompt yang efektif adalah seni yang bisa dipelajari siapa pun.

Bayangkan kamu sedang berbicara dengan seseorang yang sangat pintar tapi tidak bisa menebak pikiranmu. Seperti itulah interaksi dengan AI.

BACA JUGA:Google Photos Hadirkan Fitur AI Baru, Bisa Edit dan Cari Foto Hanya dengan Bertanya

Kalau kamu memberi perintah, "Buatkan artikel tentang traveling." AI akan membuat artikel artikel tentang wisata. Tapi apakah sesuai keinginanmu? Belum tentu.

Namun, jika kamu berkata, "Buatkan artikel feature tentang traveling Korea saat winter dengan panjang 600 kata bergaya Harian Disway dengan pembuka naratif," maka AI akan paham arah dan nada tulisanmu.

Itulah inti dari menulis prompt. Semakin jelas kamu memberi perintah, semakin tepat hasilnya. Berikut adalah cara untuk menulis prompt AI.

BACA JUGA:Bocoran Ungkap Samsung S26 Edge Batal, Digantikan S26 Plus

1. Beri Perintah yang Jelas Dan Spesifik

Kunci pertama adalah jelas dan spesifik. AI bukan cenayang. Ia bekerja berdasarkan konteks yang kamu berikan. Hindari perintah seperti "buat tulisan yang bagus." Karena bagus itu relatif. AI tidak tahu yang bagus menurut kebutuhanmu seperti apa.

Ganti saja dengan instruksi seperti, "Buat tulisan opini 400 kata dengan gaya ringan dan informatif tentang gaya hidup minimalis." Tambahkan detail seperti panjang teks, gaya bahasa, dan tujuan tulisan.

Dengan begitu, AI akan mencari refrensi yang nantinya dirujuk menjadi tulisan. Dan dengan menambahkan topik yang diinginkan akan membuat AI memberikan berbagai data yang beragam.

BACA JUGA:Viral Bobibos, BBM Buatan Anak Bangsa! Founder Buka Rahasia Ekstraksi Jerami Jadi BBM Nabati

2. Berikan Konteks dan Peran

Kedua, berikan konteks dan peran. AI bekerja lebih baik ketika tahu siapa dirinya dan siapa audiensnya.

Misalnya, tuliskan, "Kamu adalah jurnalis teknologi," atau "Tulislah seperti guru yang menjelaskan kepada murid SMA.Dengan cara itu, AI akan menyesuaikan diksi dan nada sesuai peran tersebut.

Dengan memberikan konteks dan Peran, AI akan membuat model yang sesuai. Sehingga nantinya dengan model yang sesuai, detail data yang dihasilkan akan sangat berbeda dengan AI model bawaan.

BACA JUGA:Diskoperindag Kota Malang Juara Lomba Inovasi Teknologi 2025, Wali Kota: Inovasi Indikator Utama Kinerja

3. Masukan Refrensi Langsung

Ketiga, gunakan contoh. Jika kamu ingin AI meniru gaya tertentu, sertakan cuplikan gaya yang kamu maksud. Misalnya, tempelkan satu paragraf tulisan yang kamu sukai, lalu tambahkan, "tulis dengan gaya seperti ini."

AI akan menangkap pola kalimat, ritme, dan tone dari contoh itu. Meskipun tidak selalu tepat, dengan memberi contoh model AI yang diperbarui akan semakin menyesuaikan dengan harapan kita.

Apalagi lagi jika menggunakan AI untuk kebutuhan sehari-hari. AI pun semakin paham dan menyontoh dan memberikan apa yang kita mau.

BACA JUGA:Hari Ayah Nasional 2025: Kenali Perbedaan Fatherless dan Daddy Issues

4. Ciptakan Struktur Serta Bereksperimen

Keempat, jangan takut bereksperimen. Menulis prompt itu seperti berbicara dengan seseorang yang cepat belajar. Coba versi berbeda, ubah kata kerja, tambahkan deskripsi tambahan. Kadang hasil terbaik muncul setelah percobaan ketiga atau keempat.

Kamu bisa menambahkan detail tambahan di akhir, seperti, "Tambahkan kesimpulan yang kuat," atau, "Buat paragraf penutup dengan kalimat inspiratif."

Gunakan struktur. Saat kamu menulis prompt panjang, pisahkan bagian-bagiannya agar AI membaca lebih mudah. Gunakan poin atau tanda pemisah untuk menjelaskan konteks, tujuan, format, dan gaya.

BACA JUGA:Symphonic Metal Day 13 November: Megah di Tengah Distorsi, Melihat Jejaknya dari Eropa hingga Indonesia

Namun, yang paling penting adalah bersikap seperti editor, bukan sekadar pengguna. Setelah AI memberi hasil, bacalah ulang. Ubah bagian yang terlalu umum, tambahkan detail yang lebih manusiawi.

AI adalah alat bantu, tapi keunikan manusia seperti emosi, pengalaman, dan selera tetap tak tergantikan.

Menulis prompt adalah keterampilan masa depan. Semakin mahir kamu merangkainya, semakin besar kekuatanmu memanfaatkan AI. Ia bukan lagi mesin yang sulit dikendalikan, melainkan rekan kerja yang siap mengeksekusi ide-ide kreatifmu.

Sumber: