Symphonic Metal Day 13 November: Jejaknya dari Eropa hingga Indonesia, Ini 9 Lagu Kerennya
Penyanyi Floor Jansen dari band Finlandia Nightwish tampil langsung di atas panggung dalam sebuah konser di Max-Schmeling-Halle pada 25 November 2022 di Berlin, Jerman. -Frank Hoensch/Redferns-getty images
MALANG, DISWAYMALANG.ID--Selain Hari Kebaikan Sedunia, 13 November juga dikenal sebagai Hari Symphonic Metal (Hari Simponi Metal). Symphonic Metal adalah subgenre musik heavy metal yang menggabungkan elemen heavy metal dengan musik orkestra atau simfoni. Perpaduan musik 'bising' dengan keanggunan orkestra.
Salah satu pionir terkemukanya adalah Therion, band asal Swedia yang berdiri sejak 1987. Mereka secara radikal bertransformasi dari gaya death metal menuju komposisi yang menggabungkan unsur orkestra, paduan suara, serta kolaborasi dengan musisi klasik.
Dari Finlandia, muncul Nightwish, yang disebut sebagai ikon utama genre ini. Mereka memperkenalkan perpaduan vokal operatik, aransemen megah. Serta sentuhan mitologi Nordik sebagai bagian dari identitas musik mereka.
Contoh kolaborasi klasik dan metal yang tak kalah impresif datang dari Septicflesh asal Yunani. Mereka memasukkan orkestra dan paduan suara secara penuh ke dalam album-albumnya.
BACA JUGA:Festival Produk Lokal ke-7 Kota Batu: Komunitas Musik Indie Lokal BTI Luncurkan Album 15 Lagu
Fenomena ini bukan sekadar “menambahkan string section” pada musik metal. Tetapi membangun ulang struktur musikalnya. Mulai Riff dan drum tetap keras, tetapi dibalut oleh tekstur orkestra dan dinamika dramatis layaknya opera rock.
Menariknya, di balik kesan glamor, banyak karya symphonic metal sebenarnya menggunakan simulasi orkestra digital. Namun, band-band yang melibatkan orkestra hidup justru menawarkan pengalaman audio yang jauh lebih otentik dan memikat.
BACA JUGA:Mbois Noise Fest 2025 Guncang Malang: Musik Keras, Berkelas, dan Tetap Mbois!
Di Indonesia, Perlahan tapi Pasti Membangun Jejak
Di Indonesia, skena metal memang lebih dikenal dengan style grindcore, death metal, hingga hardcore. Namun, gelombang simphonic metal mulai muncul dan tumbuh.
(Skena adalah istilah gaul yang merujuk pada komunitas atau subkultur dengan minat yang sama, seperti musik, seni, atau fashion).
Salah satu band yang bisa disebut pelopor adalah Innerbeauty dari Jakarta, terbentuk tahun 1998, yang merilis album ke-4 bertajuk Symphonic Warrior. Mengemas ulang karya-karyanya dengan aransemen orkestra dan groove yang lebih besar.
Kemudian ada Anthero yang terbentuk tahun 2017 dan mengusung gaya symphonic power metal. Lengkap dengan demo mini yang dirilis tahun 2024.
Meski belum sebesar skena global dalam hal produksi orkestra hidup atau jangkauan internasional. Pertumbuhan simphonic metal di Indonesia menunjukkan beberapa tren penting: label independen yang mendukung rilisan fisik.
Sumber: inferno festival
