1 tahun disway

Deretan Museum di Malang Raya Kian Dilirik Wisatawan: Wisata Edukatif Jadi Tren Keluarga Akhir Pekan

Deretan Museum di Malang Raya Kian Dilirik Wisatawan: Wisata Edukatif Jadi Tren Keluarga Akhir Pekan

Ilustrasi museum (AI)--

MALANG, DISWAYMALANG.ID–Akhir pekan kini bukan lagi soal berburu destinasi foto atau wahana ekstrem. Di Malang Raya, tren keluarga justru bergerak ke arah wisata edukatif—sebuah pola baru yang menunjukkan bagaimana masyarakat mulai mencari pengalaman yang informatif, aman untuk anak, dan tetap menyenangkan. Empat museum unggulan di kawasan ini menjadi buktinya: Museum Angkut, Museum Mpu Purwa, Museum Singhasari, dan Museum Panji.

Fenomena meningkatnya minat terhadap museum dianggap sebagai sinyal positif bagi sektor pariwisata dan pendidikan lokal. “Museum hari ini bukan hanya ruang penyimpanan benda sejarah, tapi ruang interaksi,” ujar salah satu pengelola museum di Kota Batu. Ia menyebut, kurasi koleksi, fasilitas interaktif, dan storytelling menjadi kunci museum-museum di Malang tetap relevan dengan generasi muda.

BACA JUGA:Gebyak Wayang Topeng Malang: Nafas Baru Peneguhan Identitas Budaya di Desa Wisata Boon Pring Malang

1. Museum Angkut: Transportasi Dunia dalam Satu Langkah

Tidak lengkap rasanya membahas wisata edukatif tanpa menyebut Museum Angkut. Museum ini menjadi pionir museum transportasi modern di Asia Tenggara. Deretan mobil klasik Amerika, trem Eropa, hingga pesawat legendaris menjadi daya tarik utama bagi keluarga yang ingin mengenalkan perkembangan teknologi kepada anak.

Setiap zona memiliki tema berbeda, dari Eropa klasik hingga Broadway. Para wisatawan—khususnya anak-anak—bisa memahami evolusi transportasi sambil bermain dan berinteraksi dengan set dekorasi yang megah. Di akhir pekan, museum ini menjadi salah satu tempat paling ramai di Kota Batu.

BACA JUGA:Boon Pring Juga Diresmikan jadi Living Museum di ICCF 2025, Kini Miliki Dua Destinasi Baru

2. Museum Singhasari: Menelusuri Jejak Kemegahan Kerajaan Jawa Timur

Berbeda dari atmosfer megah Museum Angkut, Museum Singhasari menawarkan pengalaman yang lebih historis dan kontemplatif. Koleksi artefak peninggalan Kerajaan Singhasari dan Majapahit dipamerkan melalui ruang kuratorial yang tertata modern.

Arca, prasasti, naskah, serta replika bangunan kuno menjadi sarana edukasi yang mudah dipahami generasi muda. Museum ini juga sering didatangi rombongan sekolah untuk program history walk—menandakan tingginya minat pelajar untuk memahami kembali sejarah kejayaan Jawa Timur.

BACA JUGA:Pelestarian Budaya Lokal di Boon Pring Turen Dapat Pujian, Dinilai Bisa Hadirkan Pengalaman Budaya

“Melihat langsung artefak itu memberi pengalaman yang jauh lebih kuat dibanding sekadar membaca buku,” kata seorang guru sejarah yang membawa murid-muridnya berkunjung pekan lalu.

Sumber: