Boon Pring Juga Diresmikan jadi Living Museum di ICCF 2025, Kini Miliki Dua Destinasi Baru
Wisata Boon Pring Desa Sanankerto, Turen, Kabupaten Malang--malang.disway.id
TUREN, DISWAYMALANG.ID- Kawasan wisata Boon Pring, Desa Sanankerto, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang kini memiliki dua destinasi baru: Pasar Wisata Jadul dan Bamboo Living Museum. Dua destinasi wisata tersebut diresmikan oleh Wakil Menteri Kebudayaan RI Giring Ganesha bersama Bupati Malang M Sanusi, Minggu (9/11).
Peresmian dua fasilitas baru itu menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) 2025 yang tahun ini mengusung tema ‘Nusantaraya: Dari Malang Raya untuk Nusantara’
Wakil Menteri Kebudayaan, Giring menyampaikan bahwa Bamboo Living Museum hadir dengan konsep yang berbeda dengan museum konvensional.
Bamboo Living Museum dinilai Giring menjadi wujud impian Kementerian Kebudayaan Indonesia dalam mengubah warisan budaya menjadi lebih menarik di mata anak muda.

Wakil Menteri Kebudayaan RI dan Bupati Malang menonton pertunjukan tari topeng khas Malang di Boon Pring--malang.disway.id
“Museum sekarang bukan sebuah gedung besar, berisi prasasti atau artefak. Tetapi zaman sekarang anak-anak gen z dan gen alpha lebih ingin disuguhi experience. Bisa merasakan, bisa berjalan, melihat, menyentuh, menginspirasi, Instagramable,” pungkasnya.
BACA JUGA:Kota Malang Mantapkan Diri sebagai Kota Kreatif Dunia, MCC Jadi Katalis Ekonomi Baru
Jaringan Living Museum
Destinasi baru Boon Pring merupakan salah satu Jaringan Nusantara Living Museum. Pengalaman baru di living museum itu diharapkan bisa dinikmati oleh semua kalangan pengunjung lokal maupun internasional.
Giring percaya jika experience yang ditawarkan Nusantara Living Museum dapat menggerakkan masyarakat untuk melestarikan dan mengembangkan warisan budaya.
Bamboo Living Museum berisi kerajinan tangan pelaku UMKM Desa Sanankerto berupa kain batik dan patung berbahan dasar bambu. Patung yang ditampilkan merupakan upgrade warga desa, yang sebelumnya hanya memanfaatkan bambu menjadi tusuk sate.
Selain museum, Pasar Wisata Jadul diresmikan sebagai wadah pelaku UMKM untuk menampilkan makanan tradisional Jawa Timur, khususnya makanan khas Desa Sanankerto.

Pasar Wisata Jadul resmi dibuka oleh Wakil Menteri Kebudayaan RI dan Bupati Malang, Minggu (9/11)--malang.disway.id
Suasana pasar didesain bernuansa tempo dulu, dengan kios-kios bambu, pedagang berpakaian lurik, serta beragam kuliner khas daerah. Salah satunya telah merambah mancanegara.
“Kalau di Turen ada ikan nila diolah menjadi ikan asap dan ikan asin. Produknya sudah ekspor sampai Belanda dan meraup untung berkali-kali lipat,” ucap Sanusi.
Baca Juga: Kota Malang Mantapkan Diri sebagai Kota Kreatif Dunia, MCC Jadi Katalis Ekonomi Baru
Boon Pring dikenal sebagai salah satu destinasi wisata unggulan Kabupaten Malang dengan 115 jenis bambu yang dibudidayakan oleh warga Sanankerto.
Wisata ini memiliki telaga alami dan suasana sejuk khas pegunungan. Dengan tambahan Pasar Wisata Jadul dan Bamboo Living Museum kawasan ini diharapkan mengundang banyak pengunjung. (*)
Baca Juga: ICCF 2025: Menparekraf Teuku Riefky Gaungkan Kolaborasi Kreatif untuk Majukan Ekonomi Daerah
Sumber: malang.disway.id
