Direvitalisasi, Alun-Alun Kota Malang Dirancang Semakin Ramah Anak
--
KLOJEN, DISWAYMALANG.ID –Mundurnya waktu pelaksanaan revitalisasi Alun-Alun Kota Malang dari rencana semula dimulai awal September ini, dimanfaarkan untuk menyempurnakan rencana teknis revitalisasi. Revitalisasi nanti dilakukan bukan sekadar untuk mempercantik wajah kota. Lebih dari itu, untuk membawa manfaat bagi warga Kota Malang.
Menurut Plh Kepala DLH Kota Malang, Gamaliel Raymond Hatigoran, tujuan utama revitalisasi adalah menjadikan Alun-Alun menjadi ruang publik yang nyaman, aman, dan bisa dinikmati semua kalangan. Khususnya, anak-anak.
“Karena itu, konsep ramah anak menjadi salah satu prioritas dalam perencanaan,” katanya, usai acara Rapat Paripurna DPRD Kota Malang.
Gamaliel menambahkan, revitalisasi dirancang untuk memperbanyak manfaat fungsional bagi masyarakat. Nantinya, masyarakat bisa merasakan wajah baru Alun-Alun dengan berbagai fasilitas umum yang representatif.
Area bermain anak akan diperluas dan dilengkapi wahana edukatif yang aman. Sehingga orang tua bisa membawa buah hati mereka beraktivitas dengan tenang.
Selain itu, penataan taman, jalur pedestrian, serta area hijau dibuat lebih rapi untuk memberikan kesan segar sekaligus mendukung ruang terbuka hijau kota.
Salah satu daya tarik tambahan adalah keberadaan air mancur hias yang dipugar dengan desain modern. Air mancur ini akan menambah kesan estetis sekaligus menjadi spot favorit warga untuk bersantai dan berfoto.
Kehadiran fasilitas ini juga menegaskan bahwa Alun-Alun Kota Malang bukan sekadar ruang publik, tetapi juga ikon wisata kota yang selalu menarik perhatian.
BACA JUGA:Kota Malang Raih Penghargaan sebagai Daerah Peduli Akses dan Infrastruktur Pendidikan

Ilustrasi area bermain anak di Alun-Alun saat ini-
Mulai Akhir September
Mengenai rencana dimulainya pelaksanaan revitalisasi, akan mulai dikerjakan pada akhir September 2025. Menurut Gamaliel, jadwal ini sudah disepakati bersama pihak terkait. Diharapkan, proses perbaikan dan pembangunan fasilitas publik bisa berjalan tepat waktu.
Revitalisasi ini sendiri terlaksana berkat sinergi antara Pemkot Malang dan Bank Jatim. Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), Bank Jatim memberi dukungan anggaran mencapai Rp5 miliar.
Gamaliel mengatakan, kolaborasi lintas sektor ini penting agar pembangunan kota berjalan berkelanjutan.
“Kerja sama dengan Bank Jatim menjadi bukti bahwa dunia perbankan juga memiliki peran strategis dalam mendukung pengelolaan lingkungan dan fasilitas publik,'' tambahnya.
Sumber:
